MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Distribusi spasial sifat fisik tanah secara horizontal serta dalam bentuk 3 demensi pada profil lubang resapan biopori (LRB) dengan variasi aplikasi pupuk organik dan arang
|
Subjek | : |
Sifat fisik tanah : Biopori, Pupuk organik, Arang
|
Pengarang | : |
ADHYTIA, Dhanang
|
Pembimbing | : |
1. Krisssandi Wijaya, S.TP., M.Agr., Ph.D.,
2. Dr. Ardiansyah, S.TP., M.Si.
|
Prodi | : |
TEKNIK PERTANIAN
|
Tahun | : |
2017
|
Call Number | : |
631.43 ADH d
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Lubang biopori merupakan teknologi sederhana untuk konservasi lahan dan penyediaan air bersih. Efektifitas lubang resapan biopori mempunyai hubungan dengan sifat fisik tanah dan pola distribusinya secara spasial pada lahan, tetapi publikasi tehadap kedua hubungan ini masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui sifat fisik tanah pada lubang resapan biopori dengan variasi perlakuan (pupuk organik, pupuk organik serta arang). 2) Mengetahui pola distribusi spasial sifat fisik tanah secara horizontal pada lubang resapan biopori dengan perlakuan pupuk organik dan arang. 3) Mengetahui nilai laju infiltrasi pada lubang resapan biopori. Penelitian dilaksanakan di halaman belakang Laboratorium Jurusan Teknologi Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada bulan Desember 2015 hingga bulan Maret 2016.
Penelitian dilakukan dengan 3 perlakuan yaitu lubang resapan biopori dengan perlakuan pupuk + arang (PA), lubang resapan biopori dengan perlakuan pupuk organik (PO), dan lubang resapan biopori tanpa perlakuan bahan organik (TP). Variabel yang diukur berupa kadar air tanah (è), kepadatan tanah (ñb), dan konduktivitas hidrolik tanah (Ksat). Laju infiltrasi juga diukur setiap bulannya pada lubang resapan biopori. Bentuk kontur yang tersedia menggambarkan pola distribusi spasial sifat fisik tanah secara horizontal.
Hasil penelitian menunjukkan nilai kadar air terendah dan tertinggi pada perlakuan tanpa bahan organik (TP) sebesar sebesar 0,19 m3/m3 dan 0,40 m3/m3, penambahan pupuk organik (PO) sebesar 0,34 m3/m3 dan 0,59 m3/m3, penambahan pupuk organik serta arang (PA) sebesar 0,29 m3/m3 dan 0,66 m3/m3. Nilai kepadatan tanah terendah dan tertinggi pada perlakuan TP sebesar 0,86 gr/cm3 dan 1,05 gr/cm3 , pada PO sebesar 0,58 gr/cm3 dan 0,98 gr/cm3, pada PA sebesar 0,58 gr/cm3 dan 1,20 gr/cm3. Nilai konduktivitas tanah terendah dan tertinggi pada perlakuan TP sebesar 5,32 cm/jam dan 6,60 cm/jam, pada PO sebesar 6,06 cm/jam dan 8,84 cm/jam, pada PA sebesar 6,22 cm/jam, dan 18,12 cm/jam. Nilai laju infiltrasi tertinggi pada perlakuan PA, PO, dan TP masing-masing sebesar 6,5 cm/jam, 5,9 cm/jam 4,9 cm/jam. Berdasarkan bentuk kontur, pola distribusi spasial sifat fisik tanah dengan perlakuan PA menunjukan nilai keseragaman yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan PO dan TP. Semakin dalam kedalaman LRB, semakin tinggi kadar air dan kepadatan tanah, serta semakin rendah konduktivitas hidrolik. Lebih jauh, seiring bertambahnya waktu pengamatan, kadar air dan konduktivitas hidrolik tanah semakin meningkat, sedangkan kepadatan tanah semakin menurun.
|
Kembali
|