Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Distribusi Spasial Kadar Air Tanah pada Budidaya Kentang dengan Variasi Dimensi dan Kemiringan Guludan Horizontal
Subjek : Budidaya kentang : Guludan horizontal, kadar air tanah, analisis spasial
Pengarang : ARYANI, Hildha
Pembimbing : 1. Krissandi Wijaya 2. Ardiansyah
Prodi : TEKNIK PERTANIAN
Tahun : 2019
Call Number : 632.123 ARY d
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Budidaya kentang konvensional umumnya menggunakan guludan vertikal yang berdampak tingginya erosi. Penerapan guludan horizontal terbukti mampu mengurangi erosi hingga 73% namun menurunkan produktivitas tanaman. Hal tersebut dikarenakan guludan horizontal lebih banyak menyimpan air, sehingga diperlukannya penelitian terkait distribusi spasial kadar air pada guludan horizontal yang dapat digunakan dalam penentuan pembuatan drainase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial air tanah serta pengaruh variasi dimensi dan kemiringan guludan terhadap distribusi kadar air tanah pada budidaya tanaman kentang dengan sistem guludan horizontal.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – November 2017 pada lahan pertanian tanaman hortikultura Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga dan dianalisis pada bulan Februari – April 2019 di Laboratorium Teknik Pengendalian Bio-Lingkungan, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Variabel yang diamati yaitu kadar air volumetrik tanah guludan dengan tinggi 30 cm dan 3 perbedaan lebar guludan yaitu 30 cm, 40 cm dan 50 cm di 3 kemiringan yaitu 5%, 15% dan 30%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi kadar air pada masing-masing dimensi dan kemiringan memiliki pola yang berbeda-beda dan mengalami perubahan pada masing-masing kedalamannya dimana keterkaitan kadar air cenderung memiliki range yang semakin kecil dengan bertambahnya kedalaman. Selain itu, semakin besar persentase kemiringan demplot maka nilai range kadar air yang terkorelasi cenderung semakin besar. Kadar air tanah di demplot kemiringan 5% pada lebar guludan 30 cm, 40 cm dan 50 cm rata-rata terkorelasi pada range berturut-turut 0,5 – 1,5 m, 0,5 - 3 m dan 1 - 1,5 m dengan nilai sill berturut-turut berkisar pada 0,001 – 0,003; 0,002 – 0,003; dan 0,003. Pada demplot kemiringan 15% dengan lebar guludan 30 cm, 40 cm dan 50 cm, kadar air tanah rata-rata terkorelasi pada range berturut-turut 0,5 – 1,5 m, 0,5 – 3 m dan 0,5 – 1 m dengan nilai sill berturut-turut berkisar pada 0,001 – 0,003; 0,001 – 0,002; dan 0,001 – 0,002. Kadar air tanah di demplot kemiringan 30% pada lebar guludan 30 cm, 40 cm dan 50 cm rata-rata terkorelasi pada jarak berturut-turut 0,5 – 3 m, 2,5 – 3 m dan 0,5 – 1,5 m dengan nilai sill berturut-turut berkisar pada 0,001 – 0,003; 0,002 – 0,003; dan 0,001 – 0,002. Sedangkan berdasarkan lebar dimensi guludan, range terkorelasinya kadar air paling besar pada lebar 40 cm yaitu rata-rata pada kisaran 1 – 3 m, sedangkan pada lebar 30 cm dan 50 cm range terkorelasinya kadar air yaitu pada kisaran 0,5 – 1,5 cm.
Kembali