MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Daya hasil kultivar padi introduksi koshihikari di dataran rendah dan dataran tinggi
|
Subjek | : |
Rices oryza : Water rice, Padi
|
Pengarang | : |
KUSUMA, Jaya
|
Pembimbing | : |
1. Prof. Ir. Totok Agung D.H., M.P., Ph.D.,
2. Dyah Susanti, S.P., M.P.
|
Prodi | : |
PEMULIAAN TANAMAN
|
Tahun | : |
2010
|
Call Number | : |
631.180.3 KUS d
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Penggunaan padi introduksi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas padi. Koshihikari merupakan salah satu varietas yang digemari oleh masyarakat dunia. Pengujian daya hasil Koshihikari perlu dilakukan guna mengetahui adaptasi yang berbeda baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Penelitian dilakukan dengan tujuan: 1) mengetahui penampilan komponen hasil dan hasil padi varietas Koshihikari, 2) mengetahui pengaruh ketinggian tempat terhadap komponen hasil dan hasil padi varietas Koshihikari, 3) mengetahui interaksi genotip dengan lingkungan terhadap hasil dan komponen hasil ketiga genotip.
Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2010 di dua lokasi dengan ketinggian berbeda, yaitu Desa Sendangsari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo dengan ketinggian tempat ± 1085 m dpl dan Kelurahan Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas dengan ketinggian tempat ± 100 m dpl. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) di dua lokasi. Perlakuan dalam penelitian ini adalah genotip dan lokasi. Masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Variabel yang diamati meliputi komponen hasil seperti tinggi tanaman (cm), jumlah anakan produktif (hst), umur berbunga (hst), umur panen (hst), persentase gabah isi (%), bobot 1000 biji (g), bobot gabah kering per rumpun (g) dan bobot gabah kering per hektar (t/ha). Data dianalisis menggunakan sidik ragam gabungan dan jika hasilnya nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) hasil dan komponen hasil Koshihikari lebih rendah jika dibandingkan dengan Ciherang dan G136, 2) Koshihikari lebih diarahkan dan memiliki potensi untuk dikembangkan di dataran tinggi, 3) terdapat interaksi genotip dan ketinggian tempat terhadap tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, persentasi gabah isi per malai, bobot 1000 biji, bobot gabah kering per rumpun dan bobot gabah kering per hektar.
|
Kembali
|