Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Budidaya dan Penanganan Pascapanen Melon (Cucumis melo L.) Hidroponik di PT. Hidroponik Agrofarm Bandungan, Semarang, Jawa Tengah
Subjek : Budidaya tanaman : Botani melon, pasca panen, Budidaya hidroponik
Pengarang : ARUM, Lelita Alfani Sekar
Pembimbing : Adwi Herry Koesoema Elyanto
Prodi : AGROBISNIS D3
Tahun : 2019
Call Number : 631.589.2 ARU b
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Buah melon di Indonesia memiliki nilai atau harga yang sangat tinggi di Indonesia. Sehinga saat ini banyak sekali para petani mulai beralih untuk membudidayakan buah melon ini. Selain itu melon merupakan komoditas hortikultura yang sering dikonsumsi oleh masyarakat karena kesegaraannya dan kandungan zat gizi yang dapat memenuhi kebutuhan masyakarat akan konsumsi buah.
Salah satu alternatif budidaya tanaman selain konvensional, untuk meningkatkan kualitas tanaman dapat menggunakan teknologi hidroponik secara sederhana. Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapang yang telah dilakukan mengetahui dan mempelajari proses budidaya dan penanganan pascapanen melon hidroponik. Kegiatan Praktik Kerja Lapang yang dilaksanakan selama dua bulan terhitung dari tanggal 25 maret 2019 – 25 mei 2019. Praktik kerja lapang dilaksanakan di PT. Hidroponik Agrofarm Bandungan, Semarang, Jawa tengah. Metode yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan yaitu observasi dan partisipasi aktif dalam kegiatan produksi melon hidroponik.
Kegiatan budidaya melon hidroponik di PT. Hidroponik Agrofarm Bandungan yaitu pembibitan, pratanam meliputi kegiatan sterilisasi greenhouse dan persiapan media tanam, penanaman bibit melon kedalam media tanam, pemeliharaan tanaman, pemanenan, dan kegiatan pascapanen. PT. Hidroponik Agrofarm Bandungan memiliki total biaya investasi untuk produksi melon hidroponik sebesar Rp751.880.000. Total biaya variabel dalam satu periode (4 bulan) yaitu Rp15.611.000, sedangkan biaya variabel yang dikeluarkan tiap bulan pada tiap produksi yaitu Rp3.902.750. Total biaya tetap per periode yaitu sebesar Rp49.809.720, sedangkan biaya tetap yang dikeluarkan tiap bulannya yaitu sebesar Rp12.452.430. Sehingga total biaya produksi melon dalam satu periode sebesar Rp65.420.720. Penerimaan perusahaan dari penjualan melon hidroponik yaitu sebesar Rp79.800.000. PT. Hidroponik Agrofarm Bandungan memperoleh keuntungan tiap periodenya sebesar Rp14.379.280. Besarnya nilai BEP Unit yaitu 1.860 kilogram dan BEP Penerimaan sebesar Rp65.089.634. R/C yang diperoleh perusahaan sebesar 1,2 yang berarti usaha tersebut layak untuk dikembangkan dengan waktu pengembalian (payback period) investasi awal selama 9 tahun.
Kembali