MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Bioremediasi tanah tercemar insektisida klorpirifos dengan metabolit sekunder trichoderma harzianum T213 dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan jagung
|
Subjek | : |
Jagung : Bioremediasi tanah, metabolit sekunder, ekologi tanaman
|
Pengarang | : |
SUSANTI, Risma Arsi
|
Pembimbing | : |
1. Loekas Soesanto
2. Joko Maryanto
|
Prodi | : |
AGROTEKNOLOGI
|
Tahun | : |
2019
|
Call Number | : |
632.15 SUS b
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Pestisida merupakan bahan kimia pertanian yang digunakan untuk membasmi organisme pengganggu tanaman. Setelah aplikasi, residu pestisida akan terdapat pada tanaman, tanah, dan organisme tanah. Klorpirifos adalah salah satu insektisida yang paling banyak digunakan. Insektisida ini efektif dalam mengendalikan hama dari tanaman ekonomis penting karena insektisida ini mempunyai spektrum yang luas. Bioremediasi cemaran di lingkungan melibatkan jamur beserta mekanisme reduksinya, baik di dalam sel maupun di luar sel. Beberapa jenis jamur yang sering dijadikan agensia remediator, antara lain Aspergillus sp., Fusarium sp., Penicillium sp., Hanerochaete sp., Saccharomyces cerevisiae, dan Trichoderma sp. Metabolit sekunder T. harzianum T213 berpotensi sebagai remediator pada tanah tercemar insektisida dan mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) peran metabolit sekunder T. harzianum T213 terhadap penyerapan residu insektisida; (2) adanya pengaruh perlakuan metabolit sekunder T. harzianum T213 terhadap pertumbuhan tanaman jagung pada tanah tercemar residu insektisida.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 sampai dengan Januari 2019 di Laboratorium Perlindungan Tanaman dan Green House Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yaitu tanah tercemar insektisida tanpa aplikasi metabolit sekunder T. harzianum T213tanah tercemar insektisida dengan aplikasi metabolit sekunder T. harzianum T213 50, 100, 150%, dengan 6 ulangan. Variabel yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tanaman, panjang akar, dan kadar residu insektisida pada tanaman jagung yang dianalisis di Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Metabolit sekunder T. harzianum T213 100% tertinggi dalam menurunkan residu insektisida klorpirifos sebesar 95% diikuti aplikasi metabolit sekunder T. harzianum T213 50% dan 150% yaitu sebesar 94% dan 91% (2) Perlakuan metabolit sekunder T. harzianum T213 efektif meningkatkan pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tanaman dan panjang akar masing-masing sebesar 22-27%, 23-26%, 37-45%, dan 28-45%, dibanding dengan kontrol.
|
Kembali
|