MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Biologi hama kutu putih kapas Phenacoccus selenopsis Tinsley (Hepiptera: Pseudococcidae) pada tanaman terung (Solanum melongena L.)
|
Subjek | : |
Eggplant : Terung, Kutu putih
|
Pengarang | : |
VELAYATI, Giannini
|
Pembimbing | : |
1. Rostaman
2. Agus Suyanto
|
Prodi | : |
AGROTEKNOLOGI
|
Tahun | : |
2015
|
Call Number | : |
632.7 VEL b
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Phenacoccus solenopsis Tinsley (Hemiptera: Pseudococcidae) atau kutu putih kapas (cotton mealybug), merupakan hama tanaman yang bersifat polifagus dan menyerang berbagai macam varietas tanaman. Famili tanaman yang menjadi tanaman inang kutu putih jenis ini diantaranya Malvaceae, Solanaceae, Moraceae, Amarantaceae, Asteraceae, Convolvulaceae, Euphorbiaceae, Verbenaceae dan Zygophyllaceae. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeterminasi jenis/spesies kutu putih yang menyerang tanaman terung 2) mendeskripsikan morfologi dan perkembangannya 3) mendeterminasi nilai R0 (laju reproduksi bersih), T (masa generasi rata-rata), dan rm (laju peningkatan populasi intrinsik) kutu putih pada tanaman terung 4) mendeskripsikan perilaku makan dan gejala akibat infestasi kutu putih pada tanaman terung. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai Januari 2015 di Laboratorium Perlindungan Tanaman Bagian Hama Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Metode penelitian yang digunakan berbentuk Deskriptif. Penelitian ini menggunakan 20 kali ulangan tanaman terung sebagai tanaman inang dalam kondisi laboratorium. Untuk menentukan parameter demografi populasi kutu putih berdasarkan tabel hidup, data dianalisis menggunakan metode Birch (Rostaman, 2005).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kutu putih dapat hidup dan berkembang pada tanaman terung. Nimfa betina mengalami tiga kali pergantian kulit sebelum menjadi imago dan nimfa jantan mengalami empat kali pergantian kulit dengan stadia nimfa instar keempat berupa pupa. Jenis kelamin kutu putih dapat dibedakan pada saat stadia nimfa instar ketiga dan seterusnya. Jumlah telur yang dihasilkan P. solenopsis pada tanaman terung berkisar antara 79-199 butir (rata-rata 113,75 ± 35,99 butir) dan masa inkubasi telur berlangsung selama 5-12 hari (rata-rata 9,30 ± 2,27 hari). Total lama perkembangan nimfa betina adalah 26,10 ± 3,85 hari dengan perkembangan nimfa instar pertama 4,10 ± 1,33 hari; nimfa instar kedua 8,20 ± 2,24 hari; dan nimfa instar ketiga 4,50 ± 1,54 hari. Total lama perkembangan nimfa jantan adalah 30,70 ± 3,19 hari dengan perkembangan nimfa instar pertama dan kedua yaitu sama dengan nimfa betina, hanya berbeda pada nimfa instar ketiga yaitu 3,65 ± 1,35 hari; dan nimfa instar keempat 5,45 ± 0,69 hari. Siklus hidup imago betina berlangsung selama 32-51 hari (rata-rata 41,65 ± 4,13 hari) dan siklus hidup imago jantan berlangsung selama 25-38 hari (rata-rata 30,00 ± 10,74 hari). Seks rasio yang diperoleh yaitu jumlah imagojantan lebih kecil daripada jumlah imago betina dengan perbandingan 1:2. Berdasarkan parameter tabel hidup, diperoleh nilai R0 (laju reproduksi bersih) kutu putih sebesar 6,86 individu/induk/generasi; T (masa generasi rata-rata) yaitu 41,5 hari; dan rm (laju peningkatan populasi intrinsik) sebesar 0,05 individu/induk/hari.
|
Kembali
|