MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis teknoekonomi pendirian usaha perkebunan dan pengolahan industri pengawetan alami berbahan dasar kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) di Kabupaten Banyumas
|
Subjek | : |
Teknoekonomi ; pengawet makanan, kecombrang
|
Pengarang | : |
FAUZI, Dedi
|
Pembimbing | : |
1. Dr. Ir. Tri Yanto, M.T.,
2. Dr. Rifda Naufalin, S.P., M.Si.
|
Prodi | : |
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
|
Tahun | : |
2010
|
Call Number | : |
338.476.817.6 FAU a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Kecombrang merupakan tanaman yang memiliki tinggi 1-3 meter. Kecombrang dapat digunakan sebagai pengawet alami karena dapat berfungsi sebagai antimikroba. Pengolahan kecombrang menjadi pengawet alami kecombrang memberikan nilai tambah yang cukup signifikan. Kabupaten Banyumas merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang menjadi Kabupaten yang pro-investasi pada tahun 2010. Potensi wilayah Kabupaten Banyumas yang cukup baik tersebut perlu dimaksimalkan penggunaannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan pendirian industri pengawet alami berbahan dasar kecombrang di Kabupaten Banyumas dengan mengkaji beberapa aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen operasional, aspek hukum dan dampak lingkungan serta aspek finansial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kebijakan di wilayah Kabupaten Banyumas pada bulan Oktober 2009 hingga Maret 2010. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Hasil penelitian meliputi: 1) Analisis aspek pasar dan pemasaran yang menunjukkan bahwa terdapat peluang pasar yang sangat besar untuk produk pengawet alami kecombrang dengan jumlah permintaan pengawet pada tahun 2008 diperkirakan mencapai 1.551 liter/hari; 2) Analisis aspek teknis dan teknologis menunjukkan perusahaan layak didirikan. Hal tersebut didukung oleh ketersediaan bahan baku dan teknologi proses yang mudah diterapkan. Kapasitas maksimal produksi dirancang sebesar 430 liter per hari. Lokasi pabrik direncanakan di Kecamatan Sumbang; 3) Berdasarkan analisis manajemen operasional, maka struktur organisasi pada perusahaan ini direncanakan berbentuk garis. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 22 orang; 4) Analisis terhadap hukum dan dampak lingkungan menunjukkan bahwa industri ini layak untuk didirikan. Badan usaha direncanakan berbentuk Perseroan Terbatas; 5)Analisis aspek finansial menunjukkan bahwa industri ini layak untuk didirikan.Investasi perusahaan sebesar Rp. 876.822.500. Hasil analisis keuangan untukgabungan perkebunan dan pengolahan nilai NPV sebesar Rp. 1.481.112.683, PIsebesar 16,38, IRR sebesar 44 %, dan PBP selama 3,39 tahun.
|
Kembali
|