MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis teknoekonomi pendirian industri minyak nilam (Pogostemon cablin Benth) di Kabupaten Kebumen
|
Subjek | : |
Secondary industries - Industrial oil : Nilam
|
Pengarang | : |
SOLIHIN
|
Pembimbing | : |
1. Dr. Ir. Tri Yanto, M.T.,
2. Mustaufik S.P, M.P
|
Prodi | : |
TEKNIK PERTANIAN
|
Tahun | : |
2010
|
Call Number | : |
338.476.65 SOL a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Nilam merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri penting yang dihasilkan dari proses penyulingan. Minyak nilam banyak digunakan pada berbagai industri, seperti industri wewangian, farmasi bahkan pangan. Fungsi utamanya adalah sebagai bahan baku pengikat (fixative agent). Minyak nilam produksi Indonesia sangat disukai di pasar Internasional. Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang memiliki iklim investasi yang kondusif dan berpotensi untuk didirikan suatu industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan pendirian industri minyak nilam di Kabupaten Kebumen dengan mengkaji beberapa aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen operasional, aspek hukum dan dampak lingkungan serta aspek finansial.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Penelitian dilaksanakan di lima Kecamatan penghasil nilam wilayah Kabupaten Kebumen, yaitu Kecamatan Alian, Poncowarno, Rowokele, Sadang dan Karangsambung serta instansi-instansi terkait di wilayah Kabupaten Kebumen. Penelitian dilaksanakan dari bulan April 2010 sampai Agustus 2010. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Analisis aspek pasar dan pemasaran terdapat peluang pasar dan produk dipasarkan ke industri pemurnian minyak nilam; 2) Analisis aspek teknis dan teknologis perusahaan layak didirikan. Penyulingan dengan uap, menggunakan dua unit mesin suling masing-masing dengan tiga ketel suling. Bahan baku terjamin dan teknologi proses mudah diterapkan. Kapasitas input 900 kg nilam kering per hari, dengan rendemen terkontrol sebesar 1,8 persen akan menghasilkan 16,2 kg minyak nilam per hari. Produk yang dihasilkan memiliki kadar patchouli alcohol (PA) minimal 30 persen (SNI 06-2385-2006) dan sesuai dengan permintaan industri pemurnian minyak nilam. Lokasi pabrik direncanakan di Kecamatan Alian; 3) Berdasarkan analisis manajemen operasional, maka struktur organisasi industri ini terdiri dari direktur, kepala bagian produksi, kepala bagian administrasi dan pemasaran, staf produksi, staf quality control, staf budidaya, staf administrasi dan pemasaran, serta staf keamanan dan rumah tangga. Pekerja tetap 17 orang dan pekerja lepas 50 orang. Industri ini berskala sedang. Manajemen penggajian sesuai UMK Kebumen, beban, tanggung jawab kerja dan survei industri sejenis; 4) Analisis terhadap hukum dan dampak lingkungan menunjukkan bahwa industri ini layak untuk didirikan. Limbah padat untuk bahan bakar produksi, limbah cair ditangani dengan menggunakan sanitasi yang baik sesuai pengelolaan limbah, sedangkan limbah gas ditangani dengan memasang katalisator pada cerobong asapnya. Badan usaha direncanakan berbentuk Persekutuan Komanditer (CV); 5) Analisis aspek finansial pada kondisi normal menunjukkan bahwa industri ini layak untuk didirikan. Industri minyak nilam mempunyai NPV normal selama umur proyek sebesar Rp 1.096.031.042; IRR sebesar 28 persen, PBP 3,05 tahun dan PI sebesar 1,44.
|
Kembali
|