MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis Supply chain management Gula Kelapa Cetak asal Desa Kalisalak
Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas Jawa Tengah
|
Subjek | : |
Kelapa : gula kelapa, pengolahan supply chain, kinerja supply chain
|
Pengarang | : |
SARI, Pradesti Anggita
|
Pembimbing | : |
1. Suyono
2. Dindy Darmawati Putri
|
Prodi | : |
AGRIBISNIS
|
Tahun | : |
2020
|
Call Number | : |
631.56 SAR a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Desa Kalisalak merupakan salah satu desa yang terdapat banyak produsen
gula kelapa cetak. Produsen gula kelapa cetak yang terpilih sebagai tempat
penelitian adalah UD Ngudi Lestari Jaya dan UD Mabrur dengan pertimbangan
disamping dua badan usaha tersebut merupakan yang terbesar juga mempunyai
pola supply chain yang berbeda. Penelitian ini digunakan untuk menganalisa dua
pola tersebut sehingga dapat dilihat kinerja supply chain management mana yang
lebih unggul. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk : 1)Mengidentifikasi
elemen yang terlibat pada pengelolaan supply chain management gula kelapa
cetak asal Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen., 2) Mengetahui aliran informasi,
finansial dan produk dari supply chain management gula kelapa cetak, dan 3)
Menganalisis kinerja supply chain management gula kelapa cetak di Desa
Kalisalak.
Pemilihan lokasi dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
tempat tersebut merupakan usaha yang terkenal dengan usaha gula kelapa cetak.
Waktu penelitian dilaksanakan dari akhir Agustus sampai awal Desember 2019.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode survei
dengan metode analisis food supply chain networking. Penentuan responden pada
penelitian ini menggunakan snowball sampling dan Simple Random Sampling.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Elemen yang terlibat dalam
struktur rantai supply chain management gula kelapa cetak di Desa Kalisalak
terdiri dari pengrajin, pengepul, pabrik, distributor dan supermarket. Hasil
penelitian terhadap dua pabrik diperoleh dua pola struktur rantai yaitu pola
pertama melibatkan pengrajin, pengepul, UD Ngudi Lestari Jaya, distributor,
supermarket dan pola kedua melibatkan pengrajin, pengepul, UD Mabrur,
supermarket. Pola pertama menunjukkan bahwa rantai supply chain lebih panjang
dibandingkan dengan pola kedua. (2) Aliran informasi pada pelaku supply chain
lancar namun terdapat informasi yang kurang transparan dari pihak distributor
terhadap pihak UD Ngudi Lestari Jaya dan kurangnya hubungan timbal balik
antar pelaku. Aliran produk pada pola pertama mendistribusikan produknya di
Jakarta dan memakai merek berdasarkan permintaan distributor, sedangkan pola
kedua mendistribusikan produknya di Purwokerto dan memakai merek sendiri.
Aliran finansial pada pola pertama mempunyai margin sebesar Rp55.600,00/kg
dan farmer’s share 20,12 persen, sedangkan pola kedua mempunyai margin
sebesar Rp8.700,00/kg dan farmer’s share 59,91 persen (3) Kinerja supply chain
management gula kelapa cetak yang terdapat di Desa Kalisalak mempunyai dua
pola, pola pertama mempunyai resiko bisnis kecil bagi UD Ngudi Lestari Jaya
karena tidak ada sistem return terhadap barang yang sudah dibeli oleh distributor,
namun margin pemasaran pola pertama lebih besar dan farmer’s share lebih kecil,
sedangkan pola kedua di UD Mabrur mempunyai resiko bisnis yang lebih besar
karena adanya sistem return (sistem konsinyasi) dengan supermaket, tetapi
struktur supply chain lebih pendek sehingga lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan pola pertama.
|
Kembali
|