Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Analisis Risiko Usahatani Cabai Rawit Di Desa Pekaja Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas
Subjek : Usaha tani cabe : Biaya dan pendapatan, risiko produksi, pendapatan
Pengarang : PRATIWI, Annisa
Pembimbing : 1. Dyah Ethika N 2. Sri Widarni
Prodi : AGRIBISNIS
Tahun : 2019
Call Number : 664.521 PRA a
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor merupakan sentra cabai rawit di Kabupaten Banyumas. Petani di Desa Pekaja melakukan usahatani cabai rawit hanya 1 kali musim tanam dikarenakan dominasi lahan tegalan. Kegiatan usahatani cabai rawit di lahan tegalan memiliki permasalahan budidaya dapat mengakibatkan penurunan hasil produksi yang berpengaruh terhadap harga dan pendapatan yang diterima petani menjadi tidak menentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani usahatani cabai rawit, mengetahui besarnya biaya dan pendapatan pada usahatani cabai rawit, mengetahui besar tingkat risiko produksi, risiko harga dan risiko pendapatan usahatani cabai rawit, dan mengetahui strategi manajemen risiko usahatani cabai rawit.
Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Penelitian dilakukan di Desa Pekaja Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas yang dipilih secara sengaja (purposive). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Proportional Stratified Random Sampling dan diperoleh 44 petani responden. Responden penelitian adalah petani yang menjalankan usahatani cabai rawit pada musim tanam November 2017.
Karakteristik petani usahatani cabai rawit yaitu memiliki rata-rata usia 51 tahun dengan tingkat pendidikan sekolah dasar (SD), jumlah tanggungan keluarga sebanyak 3 orang dan pengalaman usahatani cabai rawit selama 19 tahun. Biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diterima petani dengan hasil panen normal lebih besar daripada petani hasil panen terserang organisme pengganggu tanaman. Petani dengan hasil panen normal tidak ada peluang kerugian dari produksi, harga dan pendapatan sedangkan petani dengan hasil panen terserang organisme pengganggu tanaman ada peluang kerugian dari produksi dan pendapatan. Strategi manajemen risiko yang diterapkan petani yaitu strategi manajemen risiko ex-ante, interactive dan ex-post. Strategi manajemen ex-ante yang diterapkan petani dengan mengusahakan cabai rawit sebagai tanaman dominan pada pola tanam usahatani. Strategi manajemen risiko interactive dilakukan petani dari penentuan waktu penanaman, penggunaan input produksi, pemeliharaan dan tenaga kerja. Strategi manajemen risiko ex-post yang ditempuh petani untuk menghindari kegagalan usaha yang dapat berdampak terhadap sumber pendapatan rumah tangga dan keberlanjutan usahatani dengan meminjam uang.
Kata kunci: usahatani cabai rawit, risiko, strategi manajemen risiko
Kembali