Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Analisis Perancangan Produk Brownies Menggunakan Quality Function Deployment (QFD)
Subjek : Kue : Brownis, perancang produk, quality function deployment (QFD)
Pengarang : LUHSARANDINI, Bivannie
Pembimbing : 1. Ervina Mela Dewi 2. Karseno
Prodi : AGRONOMI S2
Tahun : 2019
Call Number : 664.6 LUH a
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Tesis
Abstrak :
BIVANNIE LUHSARANDINI, Program Studi S2 Agronomi, Program Pascasarjana, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Analisis Perancangan Produk Brownies menggunakan Quality Function Deployment (QFD), Komisi Pembimbing, Ketua: Dr. Ervina Mela Dewi, S.T., M.Si., Anggota: Karseno,S.P., M.P., Ph.D.
Cake merupakan salah satu produk bakery yang dikenal luas di Indonesia. Berbagai variasi cake dibuat dengan berbagai rasa, bentuk dan pengolahannya sehingga jenis cake makin beragam dan dapat ditemui dengan mudah di pasar. Secara umum, bahan adonan cake yang diperlukan adalah telur, mentega, margarin, tepung terigu serta gula. Harga cake relatif mahal, tergantung ukuran, komposisi bahan yang digunakan dan nilai estetikanya.
Brownies merupakan salah satu roduk cake yang sudah sangat populer dan umum untuk dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Bahan baku utama Brownies adalah tepung dan emulsifier. Produk brownies memiliki kandungan lemak mencapai 60% dari total adonan. Penggunaan lemak dalam pembuatan brownies berfungsi sebagai pemberi rasa gurih, sebagai pelumas, dan berpengaruh terhadap organoleptik brownies serta tekstur produk.
Penerimaan konsumen terhadap produk brownies kukus dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor sensori, kemasan, informasi produk, labeling produk. Untuk dapat mengembangkan produk brownies yang sesuai dengan keinginan konsumen perlu dirancang suatu proses produk yang dapat menterjemahkan keinginan konsumen ke dalam syarat-syarat teknis yang diprioritaskan. Agar mendapatkan produk brownies yang dapat diterima dipasaran dapat dilakukan dengan pendekatan metode QFD.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Mengidentifikasi atribut persyaratan konsumen dan menentukan spesifikasi desain produk. (2) Mendapatkan parameter teknis pembuatan brownies . (3) Menentukan prioritas perancangan produk berdasarkan analisis rumah mutu (House of Quality). (4) Mendapatkan tingkat pemenuhan keinginan konsumen berdasarkan perancangan atribut persyaratan konsumen. (5) Mendapatkan tingkat pemenuhan keinginan konsumen berdasarkan perancangan parameter teknis.
Penelitian dilakukan dengan dua tahap yakni survei suara konsumen dan wawancara pakar. Lokasi survei konsumen dilakukan secara sengaja (purposive) di Kota Purwokerto. Penentuan jumlah responden ditetapkan sebesar 100 orang. Survei konsumen dilakukan sebanyak dua kali yakni wawancara terbuka untuk mendengarkan atribut persyaratan konsumen dan penyebaran kuesioner penilaian tingkat kepentingan konsumen, penilaian tingkat kepuasan konsumen dan penilaian daya tarik penjualan. Wawancara pakar dilakukan untuk menentukan respon teknis pembuatan brownies berdasarkan suara konsumen yang diperoleh. Wawancara pakar dilakukan pada seorang akademisi dan seorang praktisi UKM Brownies .
Dari analisis perancangan produk brownies dengan menggunakan analisis rumah mutu dapat diketahui bahwa terdapat 23 atribut persyaratan konsumen yang diinginkan konsumen. Dalam menerjemahkan keinginan konsumen tersebut, diperlukan 20
paremeter teknis pembuatan brownies. Atribut persyaratan konsumen yang menjadi prioritas tertinggi dalam perancangan adalah Pencantuman Halal MUI. Atribut yang menjadi prioritas terendah dalam perancangan adalah atribut tidak menggunakan pengawet tambahan. Perusahaan dapat mengembangkan produk brownies dengan menerapkan 20 kelompok atribut persyaratan konsumen prioritas (ranking 1 s.d. 20) maka tingkat pemenuhan keinginan konsumen sebesar 96,02%.
Parameter teknis yang dibutuhkan untuk memenuhi atribut mutu persyaratan konsumen tersebut meliputi 18 kelompok parameter. Berdasarkan analisis rumah mutu, parameter teknis yang menjadi prioritas tertinggi adalah penentuan formulasi dan komposisi bahan baku. Parameter teknis yang menjadi prioritas terendah adalah No PIRT. Apabila perusahaan mengembangkan produk brownies dengan menerapkan 18 kelompok parameter teknis prioritas tertinggi (ranking 1 s.d. 18) maka tingkat pemenuhan keinginan konsumen sebesar 100%.
Kembali