MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis nilai tambah rumput laut jenis Gracilaria (Gracilaria Verrucosa) menjadi agar kertas di Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes
|
Subjek | : |
RUMPUT LAUT
|
Pengarang | : |
MARTINIGTYAS, Nia Rizki
|
Pembimbing | : |
1. Ir. Dwi Purwastuti, M. Si.,
2. Indah Widyarini, S.P., M.Sc.,
|
Tahun | : |
2013
|
Call Number | : |
330.143 2 MAR a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Indonesia merupakan negara kepulauan, dua per tiga wilayah Indonesia
terdiri dari lautan yang kaya akan berbagai jenis sumberdaya salah satunya adalah
rumput laut sebagai tanaman laut. Rumput laut dijadikan sebagai salah satu
komoditi unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan karena menjadi
komoditas ekspor. Randusanga Kulon merupakan daerah pesisir pantai yang
dicanangkan sebagai sentra penghasil rumput laut. Jenis rumput laut yang
dibudidayakan adalah rumput laut jenis Gracilaria veruccosa yang dibudidayakan
secara polikultur dan monokultur. Produksi rumput laut hanya dijual secara raw
material sehingga belum memberikan nilai tambah. Salah satu bentuk olahan
berupa agar kertas yang merupakan bahan setengah jadi dari tepung agar.
Pengolahan ini dapat memberikan nilai tambah terhadap rumput laut. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Besarnya biaya dan pendapatan dari
usahatani rumput laut secara monokultur dan polikultur 2) Besarnya biaya dan
pendapatan dalam mengolah rumput laut menjadi agar kertas 3) Berapa besar
nilai tambah rumput laut setelah diolah menjadi agar kertas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Randusanga Kulon selama bulan Mei sampai
Juni 2012. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random
Sampling dari 161 petani diambil 40 orang petani rumput laut yang terdiri dari 26
petani rumput laut secara polikultur dan 14 petani rumput laut secara monokultur
serta 1 home industry agar kertas. Alat analisis yang digunakan adalah biaya dan
pendapatan baik budidaya rumput laut maupun pengolahan agar kertas, nilai
tambah serta analisis sensitivitas.
Hasil penelitian menunjukkan biaya dan pendapatan budidaya rumput laut
secara monokultur dan polikultur mengalami penurunan karena fluktuasi harga.
Biaya dan pendapatan rumput laut pada tingkat harga Rp7.000,00 secara
monokultur adalah Rp2.065.512,61 dan Rp1.555.489,81 serta secara polikultur
adalah Rp1.545.972,79 dan Rp1.494.562,08. Tingkat harga Rp4.000,00 biaya dan
pendapatan rumput laut secara monokultur adalah Rp973.340,22 dan
Rp515.459,50 serta secara polikultur adalah Rp560.371,61 dan Rp544.070,67.
Sedangkan tingkat harga Rp3.000,00 biaya dan pendapatan rumput laut secara
monokultur adalah Rp602.188,8 dan Rp254.940,57 serta secara polikultur
Rp355.551,69 dan Rp254.669,45. Biaya dan pendapatan pengolahan rumput laut
menjadi agar kertas adalah Rp7.344.791,58 dan Rp1.325.208,42. Agar kertas
mampu memberikan nilai tambah bersih dan keuntungan secara komersial sebesar
Rp1.577,63 dan Rp1.325.208,00.
|
Kembali
|