Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Analisis nilai tambah agroindustri penyulingan minyak akar wangi (Vetiver oil) di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut
Subjek : Agroindustri ; Minyak atsiri
Pengarang : HERMAWAN, Yopi
Pembimbing : 1. Irene Kartika Eka W., S.P.,MP., 2. Altri Mulyani, S.P.,M.Sc.
Prodi : SOSEK PERTANIAN/AGRIBISNIS
Tahun : 2010
Call Number : 338.435 HER a
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Agroindustri minyak atsiri merupakan salah satu industri yang patut diperhitungkan untuk dikembangkan mengingat Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam pengadaan bahan bakunya, teknologi pengolahannya yang cukup sederhana sehingga mudah dikembangkan. Selain itu, pengembangan industri minyak atsiri akan menimbulkan efek berganda berupa peningkatan kesejahteraan petani tanaman atsiri, mengingat mayoritas perkebunan tanaman atsiri yang ada adalah perkebunan rakyat. Salah satu jenis minyak atsiri yang termasuk dalam komoditas ekspor Indonesia adalah minyak akar wangi (Vetiver Oil). Minyak ini dapat diperoleh melalui proses penyulingan pada bagian akar tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides stapf). Minyak akar wangi menjadi salah satu komoditas unggulan yang dikembangkan di Kabupaten Garut. Fluktuasi harga minyak akar wangi dan bahan bakunya serta kenaikan harga bahan bakar penyulingan terkait konversi minyak tanah ke gas akan mempengaruhi besarnya biaya dan pendapatan agroindustri penyulingan akar wangi di Kabupaten Garut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui biaya dan pendapatan serta nilai tambah dan distribusinya pada agroindustri penyulingan akar wangi di Kabupaten Garut pada periode Februari 2009 sampai Januari 2010.
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut pada bulan Februari 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan pengambilan sampel dilakukan secara sensus meliputi 8 perajin minyak akar wangi di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut. Metode analisis yang digunakan adalah (1) analisis biaya dan pendapatan, (2) analisis nilai tambah metode Hayami.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroindustri penyulingan akar wangi di Kecamatan Samarang tetap menguntungkan dalam produksinya, dengan ratarata biaya yang dikeluarkan per bulan sebesar Rp77.634.729,00 dan rata -rata penerimaan yang diperole h per bulan sebesar Rp86.653.589,19 sehingga diperole h rata-rata pendapatan per bulan sebesar Rp9.018.859,22. Agroindustri penyulingan akar wangi dapat memberikan nilai tambah pengolahan sebesar Rp387,00 per kilogram akar wangi, distribusi nilai tambah bagi tenaga kerja sebesar Rp49,00 per kilogram akar wangi dan nilai tambah bagi perajinnya sebesar Rp339,00 per kilogram akar wangi. Perajin minyak akar wangi sebaiknya perlu memperhatikan efisiensi biaya produksi terutama biaya bahan baku dan bahan bakar sehingga keuntungan usaha menjadi meningkat dan untuk meningkatkan nilai tambah minyak akar wangi yang dihasilkan, maka perlu diperhatikan kualitas bahan baku terutama pemeliharaan dan umur panennya, kondisi bahan baku sebelum penyulingan berupa kadar kekeringannya dan proses penyulingan terutama tekanan uap yang digunakan.
Kembali