Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Analisis live cycle cost produksi biodiesel minyak kelapa sawit (Studi kasus di pabrik percontohan Balai Rekayasa Disain dan Sistem Teknologi Serpong)
Subjek : BIODIESEL
Pengarang : BUDI W., Unggul
Pembimbing : 1. Ir. Sidharta Sahirman, M. Si., M. SIE., Ph. D., 2. Dr. Ardiansyah, S. TP., M. Si.
Prodi : TEKNIK PERTANIAN
Tahun : 2013
Call Number : 650 114 4 BUD w
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Indonesia menduduki peringkat pertama produsen Crude Palm Oil (CPO)
terbesar di dunia. Kelapa sawit memiliki produktifitas tertinggi penghasil minyak
nabati dibandingkan jenis tanaman lainnya. Hal tersebut menjadikan CPO sebagai
bahan baku pembuatan biodiesel yang paling potensial. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui Life Cycle Cost (LCC), kelayakan tekno-ekonomi dan tingkat
sensitivitas usaha produksi biodiesel minyak kelapa sawit.

Penelitian ini dilaksanakan di pabrik percontohan Balai Rekayasa Disain
dan Sistem Teknologi yang berada di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi serta Laboratorium Teknik Pertanian Universitas Jenderal
Soedirman. Penelitian ini berjalan selama dua bulan, dimulai dari bulan Juli 2012
sampai dengan bulan Agustus 2012. Metode pengambilan data yang dilakukan
berupa observasi lapangan, wawancara, literature review manajemen pabrik dan
studi pustaka. Data komponen biaya yang dipertimbangkan diantaranya meliputi
initial cost, operational cost, maintenance cost, externalities cost dan salvage
value.

Hasil analisis LCC untuk produksi biodiesel minyak kelapa sawit di pabrik
percontohan Balai Rekayasa Disain dan Sistem Teknologi adalah Rp 8.433 per
liter. Berdasarkan analisis tekno-ekonomi, diketahui NPV Rp 2,5 Milyar, IRR
30,97%, MARR 15,75%, net B/C ratio 1,71 dan PBP selama 3,48 tahun. Usaha
produksi biodiesel minyak kelapa sawit dinyatakan layak untuk dikembangkan.
Hasil analisis sensitivitas (switching value) menyimpulkan maksimal penurunan
harga jual, penurunan jumlah produksi dan kenaikan harga bahan baku biodiesel
yang dapat ditoleransi berturut-turut adalah 3,49%, 20,63% dan 4,37%.
Kembali