MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis konsumsi energi untuk memasak di rumah tangga pedesaan (Studi Kasus di Kec. Kemranjen, Kab. Banyumas, Jawa Tengah)
|
Subjek | : |
Energi rumah tangga
|
Pengarang | : |
CHAYATI, Naili
|
Pembimbing | : |
1. Ropiudin, S.TP, M.Si.,
2. Dr. Ir. Wiludjeng Trisasiwi, M.P.
|
Prodi | : |
TEKNIK PERTANIAN
|
Tahun | : |
2009
|
Call Number | : |
620.9 CHA a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Peningkatan kebutuhan energi mempunyai keterkaitan erat dengan kian berkembangnya kegiatan ekonomi dan kian bertambahnya jumlah penduduk. Energi memainkan peran yang sangat penting dalam semua sektor kehidupan (industri, transportasi, rumah tangga, dan lain-lain). Karakteristik konsumsi energi pada sektor rumah tangga di Indonesia adalah adanya dominasi dalam konsumsi energi non komersial. Jumlah penduduk di suatu tempat akan berpengaruh terhadap konsumsi energi di suatu wilayah, semakin besar jumlah penduduk, semakin besar pula energi yang diperlukan.
Penelitian dilaksanakan secara survei di Kecamatan Kemranjen terhadap tiga desa yaitu desa Grujugan, desa Kebarongan, dan desa Pageralang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah energi yang dikonsumsi oleh rumah tangga di perdesaan, mengetahui besarnya jumlah konsumsi energi pada sektor rumah tangga perdesaan yang memakai jenis energi minyak tanah, LPG, dan kayu bakar untuk memasak di perdesaan, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi energi di rumah tangga perdesaan di Kecamatan Kemranjen. Metode yang digunakan untuk menentukan sampel desa menggunakan purposive sampling dan untuk pengambilan sampel responden menggunakan stratified random sampling.
Jenis-jenis energi komersial yang digunakan pada saat ini adalah minyak tanah, LPG, dan kayu bakar. Rata-rata konsumsi energi per hari energi kayu bakar 76,46 MJ, minyak tanah rata-rata sebesar 43,52 MJ, dan LPG 32,23 MJ. Faktor yang mempengaruhi masyarakat Kecamatan Kemranjen dalam memilih energi untuk dikonsumsi yaitu harga, jaminan ketersediaan, dan kecepatan untuk memasak. Faktor harga dengan 17 responden (36,45%), faktor jaminan ketersediaan 24 responden (51,35%), dan faktor kecepatan untuk memasak 6 responden (12,16%). Faktor tersebut diatas menyebabkan rumah tangga di Kecamatan Kemranjen paling banyak menggunakan kayu bakar dengan alasan jaminan ketersediaan atau mudah didapat.
|
Kembali
|