MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis konsentrasi dan kinerja pasar untuk komoditas sawi (Brassica juncea) desa Serang Kecamatan Karangreja dengan menggunakan structure conduct performance
|
Subjek | : |
Manajemen akuntansi, Hortikultura, sawi
|
Pengarang | : |
INDRIYANI, Hevy
|
Pembimbing | : |
1. Poppy Arsil, S.TP., MT.,
2. Krissandi Wijaya, S.TP., M.Agr., PhD
|
Prodi | : |
TEKNIK PERTANIAN
|
Tahun | : |
2009
|
Call Number | : |
658.8 IND a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Sawi memiliki rata-rata produksi yang tinggi sama halnya dengan daun bawang, wortel dan buncis, selain itu lebih banyak menggunakan pupuk organik dibandingkan pupuk kimia jadi ramah lingkungan, produktifitasnya juga tinggi akan tetapi sawi ini memiliki pemasaran yang lebih rendah dari komoditas lainnya. Faktor utama yang membentuk paradigma Structure Conduct
Performance yaitu struktur pasar, kinerja pasar, kondisi pasar, dan kebijakan pemerintah. Penelitian ini memiliki tujuan mengukur konsentrasi pasar dalam penjualan komoditas sawi (Brassica juncea) dari Desa Serang Kecamatan Karangreja, dan mengukur kinerja pasar dalam penjualan komodias sawi (Brassica juncea) dari Desa Serang Kecamatan Karangreja.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survey. Data yang dibutuhkan berupa data primer dan data sekunder. Pengambilan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Variable pengukuran dengan menggunakan Rasio konsentrasi (CR4), Herfindahl-Hirschman Index (HHI), Minimum Efficiensy of Scale (MES), dan Price Cost Margin (PCM). Analisis data
menggunakan analisis deskriptif, analisis structure conduct performance, dan analisis regresi linear.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Semakin sedikit pedagang maka akan semakin terkonsentrasi pasar tersebut. Hal ini berarti semakin berkurangnya tingkat persaingan yang ada di dalam pasar. Demikian pula sebaliknya, semakin banyak pedagang yang menguasai pasar maka pasar tersebut akan semakin tidak terkonsentrasi dan tingkat persaingan akan meningkat. Semua nilai CR4 di lima pasar > 50% maka rasio konsentrasinya tinggi. CR4 tertinggi terdapat pada pasar pagi sebesar 77,5% dan terendah sebesar 55,1% pada pasar jagasatru Nilai HHI < 1000 maka konsentrasi dari semua pedagang sawi di lima pasar rendah, dengan nilai HHI tertinggi sebesar 0,234%. Nilai MES >10% maka hambatan masuk pasarnya susah. Keuntungan (PCM) tertinggi terdapat pada pasar “Grogolan Baru” Pekalongan, CR4 tidak berhubungan dengan PCM yang dilihat dari nilai
koefisien determinasi dan koefisien korelasi rendah, dan MES tidak berhubungan dengan PCM yang dilihat dari koefisien korelasi dan determinasi yang rendah.
|
Kembali
|