MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis komparatif biaya dan pendapatan gula kelapa cetak pada kelompok tani Sekar Mancung antar status kepemilikan pohon di desa Kemawi Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas
|
Subjek | : |
Income : Analisi biaya, Gula kelapa
|
Pengarang | : |
YUSUF, Shelvia Swandanna
|
Pembimbing | : |
1. Kusmantoro Edy S.
2. Kabul Setiadji
|
Prodi | : |
Agribisnis
|
Tahun | : |
2016
|
Call Number | : |
338.435 YUS a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Gula kelapa merupakan salah satu hasil produk pertanian yang sudah lama diusahakan oleh pengrajin gula kelapa di Banyumas. Pengrajin gula kelapa cetak dalam mengambil nira tidak semuanya berasal dari pohon milik sendiri. Pengrajin gula kelapa dalam mengusahakan gula kelapa memiliki beberapa status kepemilikan pohon yaitu milik sendiri dan maro. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menghitung biaya dan pendapatan pengrajin gula kelapa cetak dengan status kepemilikan pohon sendiri dan kepemilikan pohon maro, 2) mengetahui perbedaan biaya dan pendapatan antar status kepemilikan pohon kelapa milik sendiri dan status kepemilikan pohon maro. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Pengambilan data dilaksanakan mulai 20 Oktober hingga 20 November 2015 pada pengrajin gula kelapa di Desa Kemawi. Jumlah responden sebanyak 30 orang. Data dianalisis menggunakan analisis biaya produksi, penerimaan dan pendapatan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa besarnya biaya produksi rata – rata pengrajin dengan status kepemilikan pohon milik sendiri dengan memperhitungkan seluruh biaya produksi yaitu Rp8.343.514,000 per bulan dan biaya produksi rata – rata pengrajin dengan status kepemilikan pohon milik sendiri tanpa memperhitungkan biaya nira dan biaya tenaga kerja yaitu Rp838.489,00. Biaya rata – rata pengrajin dengan status kepemilikan pohon maro dengan memperhitungkan seluruh biaya produksi yaitu Rp4.257.044,00 per bulan dan biaya produksi rata – rata pengrajin dengan pohon maro tanpa memperhitungkan biaya tenaga kerja Rp3.254.411,00. Penerimaan pengrajin gula kelapa status kepemilikan pohon milik sendiri dan maro masing – masing tanpa memperhitungkan biaya nira dan biaya tenaga kerja adalah Rp2.571.375,00 per bulan dan Rp1.234.000 per bulan. Pendapatan pengrajin gula kelapa pada status kepemilikan pohon milik sendiri dan maro masing masing adalah Rp1.732.886,00 per bulan dan – Rp2.003.455 per bulan. Biaya produksi dengan kepemilikan pohon milik sendiri merupakan yang terbesar diantara kedua kepemilikan pohon yang ada. Pendapatan pengrajin dengan status kepemilikan pohon milik sendiri merupakan yang terbesar diantara kedua status pohon yang ada.
|
Kembali
|