Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Analisis ketersediaan air sub daerah aliran sungai (Sub DAS) pelus menggunakan pendekatan model hujan-debit (model tangki)
Subjek : Irigasi : Ketersediaan air, Model tangki, Siklus hidrologi
Pengarang : DAROJATUNNISA, Yeni
Pembimbing : 1. Ardiansyah, 2. Asna Mustofa
Prodi : TEKNIK PERTANIAN
Tahun : 2019
Call Number : 631.674 DAR a
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Salah satu aspek penting yang harus diketahui sebelum melakukan perencanaan pola tanam pada suatu daerah tertentu adalah mengetahui jumlah ketersediaan air. Adapun model hujan debit yang biasa digunakan untuk menganalisa ketersediaan air pada suatu DAS atau Sub DAS adalah menggunakan model tangki. Model tangki ini menganalogikan suatu DAS atau Sub DAS dan daur hidrologi yang terjadi didalamnya seperti sebuah tangki yang bersusun. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menduga debit Sungai Pelus Kabupaten Banyumas berdasarkan data curah hujan dan data evapotranspirasi dengan menggunakan pendekatan model hujan-debit (model tangki). (2) Mengetahui ketersediaan air yang terdapat pada Sub DAS Pelus, Kabupaten Banyumas dengan menggunakan pendekatan model hujan-debit (model tangki). Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis curah hujan dengan menggunakan rerata aritmatik, analisis evapotranspirasi dengan metode Penman-Monteith, analisis debit sungai dengan model tangki. Analisis data hujan dan debit selama 5 tahun digunakan untuk menentukan acuan ketersediaan air dengan menghitung rata-rata curah hujan dan debit dari setiap bulan selama 5 tahun. Klasifikasi curah hujan Oldeman dilakukan untuk melihat bulan-bulan yang termasuk ke dalam bulan basah (> 200 mm/bulan), bulan lembab (100-200 mm/bulan), dan bulan kering (< 100 mm/bulan). Hasil yang diperoleh dari perhitungan model tangki dengan menggunakan data Sungai Pelus pada tahun 2012-2016 yaitu besarnya debit ada pada kisaran 4,92 m3/detik sampai dengan 10,63 m3/detik. Hasil analisis debit model tangki yang diperoleh masih kurang menyerupai kondisi debit yang sebenarnya, dengan diikuti nilai RMSE yang dihasilkan dari model tangki sebesar 5,55. Nilai debit yang diperoleh dari model tangki pada periode 5 tahun sekaligus secara keseluruhan kurang memiliki kesesuaian dengan sebaran curah hujan, ada beberapa periode yang menunjukkan ketidakcocokan, hal tersebut disebabkan oleh pengamatan atau pengukuran debit observasi yang kurang teliti (atau adanya sebab-sebab teknis lainnya). Hasil analisis ketersediaan air menujukkan nilai debit rata-rata selama 5 tahun, bulan Januari-April dan Oktober-Desember tergolong bulan basah, bulan MeiJuli tergolong bulan lembab, dan bulan Agustus-September tergolong bulan kering.
Kembali