Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Analisis finansial usahatani kapulaga (Amomum cardamomum) di desa Kemawi Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas
Subjek : Usahatani : KAPULAGA
Pengarang : WIDAYANTI, Rahayu Catur
Pembimbing : 1. Ir. Hj. Sundari, MP., 2. Dr. rer. agr. Ir. Djeimy Kusnaman, M.Sc. Agr.
Prodi : SOSEK PERTANIAN/AGRIBISNIS
Tahun : 2011
Call Number : 338.434 WID a
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Prospek pengembangan obat tradisional ditunjang oleh faktor adanya kecenderungan semakin berkembangnya masyarakat dunia untuk “back to nature” dalam memanfaatkan bahan-bahan alami bagi perawatan kesehatan, kecantikan, dan penyembuhan penyakit, menyebabkan industri obat-obatan tradisional di Indonesia berkembang sangat pesat. Banyaknya industri obat tradisional yang berkembang saat ini berpengaruh langsung terhadap peningkatan permintaan tanaman obat sebagai bahan baku. Hal ini tentu saja berdampak pada peningkatan
permintaan kapulaga. Penelitian ini bertujuan: 1) mengetahui besarnya biaya dan pendapatan usahatani kapulaga, 2) mengetahui usahatani kapulaga pada masyarakat desa hutan efisien atau tidak, 3) mengetahui titik impas pada usahatani kapulaga, 4) mengetahui waktu pengembalian modal yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas pada bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Maret 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan data
petani kapulaga pada masyarakat desa hutan dilakukan dengan sensus sebanyak 24 petani. Metode analisis yang digunakan adalah 1) analisis biaya dan pendapatan, 2) analisis R/C ratio (Revenue Cost Ratio), 3) analisis BEP (Break Even Point), 4) analisis jangka waktu pengembalian modal (Payback Period).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Biaya produksi rata-rata per hektar usahatani kapulaga pada masyarakat desa hutan tahun 2010 adalah Rp2.905.692,14. Besarnya pendapatan bersih rata-rata per hektar usahatani
kapulaga tahun 2010 adalah Rp2.826.845,57. 2) Nilai R/C ratio usahatani kapulaga pada masyarakat desa hutan tahun 2010 sebesar 1,97. Berdasarkan nilai tersebut maka usahatani kapulaga yang dilakukan efisien. 3) BEP volume produksi dan penerimaan rata-rata per hektar usahatani kapulaga tahun 2010 sebesar 15,43 kg dan Rp608.349,11 yang menunjukkan bahwa usahatani kapulaga tersebut menguntungkan. 4) Nilai ROI usahatani kapulaga pada masyarakat desa hutan tahun 2010 sebesar 97 persen sehingga jangka waktu pengembalian modal
usahatani kapulaga selama 1,03 tahun.
Kembali