MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis finansial dan nilai tambah pada agroindustry tapioca kelompok menunggal sari Desa Gumelar Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas
|
Subjek | : |
Analisis Finansial: Tapioka, Gumelar
|
Pengarang | : |
HARBIYANTO, Aditya Gilang
|
Pembimbing | : |
1. Ir. Hj. Endang Sriningsih, M.P.,
2. Indah Widyarini, M.S.
|
Prodi | : |
Agribisnis
|
Tahun | : |
2017
|
Call Number | : |
338.434 HAR a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Agroindustri tapioka merupakan industri yang memanfaatkan ubi kayu sebagai bahan baku, selain itu industri tapioka merupakan industri yang padat karya. Peningkatan kebutuhan pasar akan tapioka tidak di imbangi dengan ketersediaan bahan baku. Hal ini menyebabkan harga bahan baku meningkat, yang akan berpengaruh pada pendapatan bersih perajin. Perlu adanya perhitungan finansial untuk mengetahui keuntungan agroindustri tapioka.
Penelitian yang dilakukan pada agroindustri tapioka kelompok Manunggal Sari bertujuan untuk mengetahui : 1) besarnya biaya dan pendapatan, 2) rasio penerimaan dan biaya, 3) besarnya nilai tambah agroindustri tapioka, 4) analisis pengaruh perubahan harga jual tapioka dan harga beli bahan baku terhadap pendapatan agroindustri tapioka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Pengambilan data pada bulan Agustus 2015 sampai September 2015, data yang digunakan periode bulan Agustus 2015. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya dan pendapatan, analisis Revenue Cost Ratio (R/C), analisis nilai tambah dan analisis sensitivitas.
Hasil penelitian menunjukan agroindustri tapioka Manunggal Sari di Desa Gumelar tergolong dalam industri pengolahan tradisional dan padat karya. Dari satu kilogram bahan baku ubi kayu menghasilkan rata-rata 30% tapioka kasar, 8% onggok dan 2% elot. Rata-rata biaya periode produksi bulan Agustus 2015 sebesar Rp147.764.165,61, penerimaan sebesar Rp166.879.375,00 dan pendapatan sebesar Rp19.115.209,39. Usaha agroindustri tapioka Manunggal Sari layak dikembangkan karena nilai R/C sebesar 1,13. Nilai tambah dari pengolahan satu kilogram ubi kayu sebesar Rp316,78 dengan keuntungan perajin sebesar Rp226,78. Berdasarkan penurunan harga jual tapioka sebesar 4,13% dan harga bahan baku naik 12,12%, agroindustri tapioka Manunggal Sari masih memberikan keuntungan.
|
Kembali
|