Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Faktor Produksi Pada Kerajinan Gula aren di Desa Balik Terus Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik
Subjek : Menejemen produksi : Biaya produksi, gula aren, efisiensi penggunaan faktor produksi
Pengarang : HARISMAN, Naufal Dias
Pembimbing : 1. Alpha Nadeira M 2. Djeimy Kusnaman
Prodi : AGRIBISNIS
Tahun : 2019
Call Number : 338.512 HAR e
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Gula aren merupakan pemanis yang berasal dari tandan bunga jantan pohok
Enau.. Di Indonesia gula aren sudah sering digunakan sebagai pelengkap bumbu
dapur untuk memasak sehari-hari. Gula aren umumnya diproses secara sederhana.
Perkembangan usaha industri kecil Gula Aren di Desa Balik Terus masih
tergolong lambat. Hal ini disebabkan karena kualitas hasil produksinya yang tidak
menentu dan produktifitasnya masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan
untuk:1) Menganalisis pengaruh penggunaan faktor faktor produksi terhadap
kerajinan gula aren di Desa Balik Terus, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten
Gresik. 2) Menganalisis efisiensi penggunaan faktor produksi pada kerajinan gula
aren di Desa Balik Terus, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik. 3)
Menghitung besarnya biaya dan pendapatan kerajinan gula aren di Desa Balik
Terus, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik. Penelitian dilakukan di Desa
Balik Terus pada april 2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
sensus menggunakan kuisioner dari keseluruhan pengrajin gula aren di Desa Balik
Terus. Sampel penelitian adalah pengrajin gula aren di Desa Balik Terus yang
diperoleh sebanyak 61 orang. metode analisis yang digunakan adalah Analisis
regresi linier berganda, analisis efisiensi dan analisis pendapatan. Hasil penelitian
menunjukkan : 1) Faktor produksi bahan baku nira dan kayu bakar secara nyata
memberikan pengaruh terhadap hasil produksi gula aren, sedangkan daun laro dan
tenaga kerja memberikan pengaruh tidak nyata terhadap hasil produksi gula aren.
2) Usaha gula aren secara efisiensi teknik tercapai, tetapi secara efisiensi harga
belum tercapai sehingga efisiensi ekonomi usaha gula aren pada pengrajin belum
tercapai. 3) Usaha gula aren di Desa Balik Terus dalam satu bulan selama
dilakukan penelitian mengalami kerugian sebesar Rp 1.966.874. menunjukkan
usaha gula aren di daerah penelitian merugikan bagi pengrajin.
Kembali