MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Aktivitas antioksidan mikrokapsul bunga kecombrang (Nicolaia speciosa Horan)
|
Subjek | : |
Kecombrang, antioksidan
|
Pengarang | : |
LEONITA, Astari Nurdwi
|
Pembimbing | : |
1. Dr. Ir. Tri Yanto, M.T.,
2. Dr. Rifda Naufalin, S.P., M.Si.
|
Tahun | : |
2009
|
Call Number | : |
664.028 LEO a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) merupakan tanaman yang cukup banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sayuran dan obat-obatan. Tanaman kecombrang diketahui mengandung senyawa bioaktif seperti polifenol, alkaloid, flavonoid, steroid, saponin dan minyak atsiri. Senyawa tersebut mampu berperan sebagai antioksidan. Penggunaan tanaman kecombrang secara umum masih berupa minyak atsiri. Namun, penggunaan dalam bentuk minyak atsiri memiliki beberapa kekurangan. Usaha untuk mengatasi kekurangan tersebut antara lain dengan metode mikroenkapsulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh jenis pelarut, proporsi enkapsulan mikrokapsul bunga kecombrang terhadap aktivitas antioksidan dan untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik digunakan dalam pembuatan mikroenkapsulan bunga kecombrang.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama yang dicoba yaitu jenis pelarut (S) yaitu n-heksana (S1), etil asetat (S2), etanol (S3) dan faktor kedua proporsi enkapsulan maltodekstrin:gelatin (E) yaitu 1:1 (E1), 1:2 (E2) dan 2:1 (E3). Percobaan diulang 3 kali sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah sifat antioksidan yang terdiri atas total fenol, absorbansi peroksida dan absorbansi malonaldehid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan pelarut menghasilkan total fenol, absorbansi peroksida dan absorbansi malonaldehid yang berbeda secara signifikan. Perlakuan pelarut heksana menghasilkan total fenol tertinggi, namun etanol menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi. Perbedaan proporsi enkapsulan menyebabkan total fenol dan absorbansi peroksida yang berbeda secara signifikan, tetapi tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap
absorbansi malonaldehid. Proporsi enkapsulan 1:1 menghasilkan total fenol tertinggi, sedangkan proporsi enkapsulan 2:1 menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi. Kombinasi perlakuan yang menghasilkan kadar antioksidan tertinggi adalah mikroenkapsul bunga kecombrang dengan pelarut etanol dengan proporsi 2:1 maltodekstrin:gelatin dengan nilai absorbansi yaitu 0,107 (peroksida); 0,289 (malonaldehid) dan total fenol yaitu 0,097μg/g.
|
Kembali
|