MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Aktivitas antibakteri mikrokapsul fraksi-fraksi hasil ekstraksi bertingkat bunga kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) : pengaruh konsentrasi mikrokapsul dan NaCl
|
Subjek | : |
Antibakteri, Ekstraksi, Kecombrang
|
Pengarang | : |
FIRMANTI, Messyani Putri
|
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. Ir. Herastuti SR., M.S.,
2. Dr. Rifda Naufalin, S.P., M.Si.
|
Prodi | : |
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
|
Tahun | : |
2009
|
Call Number | : |
665.3 FIT a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) selain sebagai pemberi cita rasa
dan berkhasiat obat, juga berpotensi sebagai antibakteri. Kecombrang
mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, polifenol, tanin dan
minyak atsiri. Senyawa antibakteri tersebut dapat diperoleh dengan cara ekstraksi
bertingkat menggunakan pelarut. Penggunaan antibakteri dalam bentuk minyak
atsiri memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu perlu dilakukan proses
mikroenkapsulasi agar senyawa-senyawa aktif tidak mudah rusak. Salah satu
proses yang dapat mempengaruhi aktivitas antibakteri adalah pengolahan dengan
penambahan bahan tambahan pangan berupa NaCl. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh jenis fraksi tersalut, konsentrasi mikrokapsul dalam larutan
NaCl pada berbagai konsentrasi dan mengetahui pengaruh interaksi jenis fraksi,
konsentrasi mikrokapsul dalam larutan NaCl pada berbagai konsentrasi terhadap
aktivitas antibakteri mikrokapsul fraksi bunga kecombrang.
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 18 kombinasi perlakuan dan 2 kali
ulangan, sehingga diperoleh 36 unit percobaan. Perlakuan yang dicoba meliputi
jenis fraksi tersalut (F): fraksi etil asetat (F1) dan fraksi etanol (F2); konsentrasi
mikrokapsul dalam larutan NaCl (C): 0 persen (C0), 15 persen (C1) dan 30 persen
(C2); dan konsentrasi NaCl (N): 0 persen (N0), 2,5 persen (N1) dan 5 persen (N2).
Variabel yang diamati adalah aktivitas antibakteri yang ditunjukkan dengan zona
hambat yang terbentuk pada bakteri patogen Gram positif (Bacillus cereus) dan
Gram negatif (Escherichia coli).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikrokapsul fraksi etil asetat
memberikan zona penghambatan yang lebih besar (8,75 mm) dibanding fraksi
etanol (8,17 mm) pada Escherichia coli, namun tidak berpengaruh nyata terhadap
diameter zona hambat bakteri Bacillus cereus. Konsentrasi mikrokapsul (C) yang
semakin tinggi (30 persen) memberikan zona penghambatan yang semakin besar
terhadap bakteri B. cereus (9,8 mm) dan E. coli (9,15 mm). Konsentrasi NaCl (N)
mempengaruhi aktivitas antibakteri mikrokapsul terhadap bakteri B. cereus dan E.
coli. Semakin tinggi konsentrasi NaCl, aktivitas antibakteri yang diberikan
semakin meningkat. Interaksi perlakuan yang menghasilkan aktivitas antibakteri
tertinggi (nilai rata-rata diameter 10,02 mm) ditunjukkan oleh perlakuan dari
mikrokapsul fraksi etil asetat, konsentrasi mikrokapsul 30 persen dan NaCl 2,5
persen (F1C2N1) pada E. coli.
|
Kembali
|