MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Adaptabilitas 20 galur padi gogo terhadap cekaman kekeringan dan ketersediaan unsur hara
|
Subjek | : |
Upland rice : Padi gogo, Unsur hara
|
Pengarang | : |
GUSMIATI, Navissatul Darojah
|
Pembimbing | : |
1. Suprayogi
2. Marsandi K.
|
Prodi | : |
AGROTEKNOLOGI
|
Tahun | : |
2015
|
Call Number | : |
633.18 05 GUS a
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Padi gogo merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi padi di Indonesia. Kendala dalam budidaya padi gogo di lahan kering adalah ketersediaan air dan unsur hara yang terbatas. Seleksi untuk memperoleh galur padi gogo toleran kekeringan dan efisien hara perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi padi gogo pada lahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui adaptabilitas 20 galur padi gogo terhadap kondisi cekaman kekeringan, 2) Mengetahui adaptabilitas 20 galur padi gogo pada kondisi kekurangan unsur hara, 3) Mengetahui galur padi gogo yang toleran terhadap kondisi cekaman kekeringan dan efisien unsur hara.
Penelitian dilakukan menggunakan kultur hara yoshida dengan box kayu berukuran 40 cm x 130 cm x 10 cm di Rumah Plastik Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian ini dimulai pada Oktober sampai dengan November 2014. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak terbagi dengan 3 ulangan. Sebagai petak utama adalah cekaman kekeringan dan ketersediaan unsur hara (KH) dengan 4 taraf yaitu tanpa cekaman kekeringan (0 % PEG) dan hara optimal (K0H1), tanpa cekaman kekeringan (0 % PEG) dan hara kurang (K0H2), cekaman kekerigan (10 % PEG) dan hara optimum (K1H1) serta cekaman kekeringan (10 % PEG) dan hara kurang (K1H2). Sebagai anak petak adalah galur padi gogo (G) dengan taraf 20 galur ditambah 2 varietas padi. Variabel pertumbuhan yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, panjang akar, jumlah daun, bobot akar basah, bobot akar kering, bobot tajuk basah dan bobot tajuk kering. Data dianalisis menggunakan SAS versi 9.1 menggunakan uji F dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf kesalahan 5 % dan pada petak utama dilakukan uji kontras ortogonal pada taraf kesalahan 5 % untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan cekaman kekeringan dan ketersediaan unsur hara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Tinggi tanaman, panjang akar, bobot akar kering dan bobot tajuk kering padi gogo meningkat pada kondisi kekeringan (10 % PEG), 2) bobot brangkasan total menurun pada kondisi kekurangan unsur hara, 3) galur padi gogo yang toleran kekeringan dan efisien hara adalah G2 (SET-1-20), G4 (SET-2-19), G9 (SET-2-PM-11-7), G10 (SET-1- 1-15), G11 (SET-2-SM-36-6) dan G14 (SET-Z-12-2).
|
Kembali
|