Abstrak :
Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang tercatat menempati urutan ke 6 dari 10 jenis penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian di Indonesia. Kasus kanker yang terjadi pada rongga mulut 95% nya merupakan oral squamous cell carsinoma (OSCC) yang muncul berupa benjolan, ulkus berwarna putih atau merah yang sering menyerang bagian bibir, lateral lidah, gusi, langit-langit, dan dasar mulut. Seiring berkembangnya ilmu dan teknologi, masyarakat Indonesia saat ini mulai meningkatkan pemanfaatan ekstrak dari tumbuhan herbal untuk mengobati penyakit tersebut. Jenis herbal yang memiliki potensi untuk mencegah pertumbuhan sel kanker diantaranya adalah tumbuhan jahe merah (Zingiber officinale var.Rubrum). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui viabilitas dari sel kanker mulut KB CCL-17 setelah pemberian ekstrak rimpang jahe merah berbagai konsentrasi yang terbagi menjadi 7 kelompok perlakuan (KP). KP1 menggunakan konsentrasi 500 μg/mL, KP2 250 μg/mL, KP3 125 μg/mL, KP4 62,5 μg/mL, KP5 31,25 μg/mL, KP6 15,625 μg/mL dan KP7 7,8 μg/mL. Peneliti juga menggunakan 1 kelompok sebagai kontrol sel (KS) dan 1 kelompok sebagai kontrol media (KM). Viabilitas sel kanker mulut KB CCL-17 diperoleh melalui uji sitotoksisitas menggunakan metode MTT dengan masa inkubasi 24 jam. Nilai viabilitas sel yang diperoleh dari masing-masing KP adalah KP1 (0,58%), KP2 (26,81%), KP3 (40,13%), KP4 (93,25%), KP5 (95,42%) KP6 (96%) dan KP7 (97,5%). Nilai viabiliatas sel kanker mulut KB CCL-17 menurun seiring meningkatnya konsentrasi ekstrak rimpang jahe merah yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol jahe merah memberikan efek sitotoksik terhadap sel kanker mulut BK CCL-17, dengan nilai LC50 sebesar 107 μg/mL.
Kata kunci : Uji sitotoksisitas, viabilitas, oral squamous cell carsinoma (OSCC), sel kanker mulut KB CCL-17
Kepustakaan : 107 (1963-2014)
Cancer is noninfectious diseases leading cause to death. In Indonesia, 95% of cancer cases were oral squamous cell carcinoma (OSCC). The symptom of this cancer is the appearance of withiest or reddish ulcer that could be detected on the lip, lateral part of tongue, gum, palate, and area under the tongue. The increasing awareness supported by advance technology has stimulated community to explore the use of herbal remedy to manage cancer. One of the herbal having a potency to treat cancer is red ginger (Zingiber officinale var.Rubrum). This study was conducted to evaluate the viability of oral squamous carcinoma cell line KB CCL-17 cultured in present of red ginger root ethanol extract at KP1-500 µg/mL, KP2-250 µg/mL, KP-3 125 µg/mL, KP4-62,5 µg/mL, KP5-31,25 µg/mL, KP6-15,625 µg/mL and KP7-7,8 µg/mL. Two control groups results showed that the oral squamous carcinoma cell line KB CCL-17 viability of much experimental group was KP1 (0,58%), KP2 (26,81%), KP3 (40,13%), KP4 (93,25%), KP5 (95,42%), KP6 (96,0%) and KP7 (97,5%). The data suggested that the red ginger root extract stimulate KB CCL-17 cell death in dose dependent manner. In conclusion, the red ginger root ethanol has a cytotoxic effect on KB CCL-17 cell with LC50 of 107 µg/mL.
Keywords : Cytotoxicity test, viability, oral squamous cell carsinoma (OSCC), oral cancer cells KB CCL-17
Bibliography : 107 (1963-2014)
|