Abstrak :
Bahan irigasi saluran akar digunakan untuk membersihkan dan mendisinfeksi dinding saluran akar selama proses perawatan saluran akar. Bahan irigasi idealnya bersifat antibakteri, tidak toksik, dan mudah digunakan. Putri malu (Mimosa pudica L.) adalah tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan irigasi karena bersifat antibakteri terhadap Enterococcus faecalis yang merupakan bakteri patogen utama saluran akar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sitotoksisitas ekstrak daun putri malu terhadap fibroblas sebagai bahan irigasi saluran akar. Ekstrak daun putri malu dihasilkan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak diuji sitotoksisitasnya terhadap fibroblas BHK-21 dengan metode MTT assay pada konsentrasi 1%, 2%, 4%, 8%, 16%, 32%, 64% menggunakan 96-well microplate. Sampel yang terdiri dari kelompok kontrol sel, kontrol media, dan kelompok perlakuan, diinkubasi pada suhu 370 C suasana CO2 5%. Setelah 24 jam, sampel dikeluarkan dari inkubator, diberi MTT solution dan dibaca absorbansinya dengan menggunakan ELISA reader. Nilai absorbansi formazan (optical density (OD)) dikonversi menjadi persentase kematian sel untuk masing-masing perlakuan, dan dianalisis sehingga diperoleh nilai LC50 7,36%. Uji statistik one way ANOVA menunjukkan berbagai konsentrasi ekstrak yang diberikan memberi pengaruh bermakna (p<0,01) terhadap kematian fibroblas. Uji LSD menunjukkan adanya perbedaan sitotoksisitas antar kelompok perlakuan. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun putri malu memiliki efek sitotoksik yang rendah sebagai bahan irigasi saluran akar.
Kata Kunci : bahan irigasi saluran akar, uji sitotoksik, fibroblas, ekstrak daun putri malu
Kepustakaan : 51 (1989 – 2012)
Root canal irrigation materials is used to clean and disinfect the root canal walls during root canal treatment. Ideally, an irrigation material is non-toxic, has an antibacterial property, and easy to use. Putri malu (Mimosa pudica L.) is one of plants that has a potential to be an irrigation materials because of it’s antibacterial activity against Enterococcus faecalis which is the main pathogenic bacteria in root canal. The purpose of this study was to determine the cytotoxicity of the putri malu leaves extract, as a root canal irrigation, on the fibroblasts. Putri malu leaves extract produced by maceration method using methanol solvent. The extract was tested for cytotoxicity against BHK-21 fibroblasts using MTT assay method at concentrations of 1%, 2%, 4%, 8%, 16%, 32%, 64% in a 96-well microplate. Samples of the control group of cells, media control and treatment groups were incubated at 370 C and 5% CO2 atmosphere. After 24 hours, the samples were removed from the incubator to perform MTT assay and measure their formazan absorbance using ELISA reader. The optical density of Formazan absorbance was converted to the percentage of cell death for each treatment to obtain LC50 value. The LC50 was 7.36%. One-way ANOVA followed by LSD test showed that the extract cytotoxicity on the fibroblasts was significantly different (p <0.01) amongst tested concentrations. In conclusion, the putri malu leaves extract has low cytotoxic effect as root canal irrigation.
Keyword : root canal irrigation material, cytotoxicity test, fibroblast, putri malu leaves extract
Reference : 51 (1989 – 2012)
|