Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Efek genotoksik sirih pinah (Betel nut) terhadap mikronukleus dan karioreksis sel basal epitel mukosa bukal
Subjek : Oral Medicine (Ilmu Penyakit Mulut)
Pengarang : Maulina Triani G1G011001
Pembimbing : A Haris Budi Widodo; Ika Murti Harini
Prodi : Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman
Tahun : 2015
Call Number : 2015 120 TRI e
Perpustakaan : Jurusan Kedokteran Gigi
Letak : 1 eksemplar di Jurusan Kedokteran Gigi
Abstrak :
Mengunyah sirih pinang merupakan suatu kebiasaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Banyak orang yang belum mengetahui bahwa mengunyah sirih pinang dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan gigi dan mulut. Mengunyah sirih pinang dapat menyebabkan kerusakan pada DNA yang mampu memicu timbulnya kondisi keganasan pada mukosa rongga mulut. Kondisi keganasan dapat dideteksi dini dengan pemeriksaan mikronukleus dan karioreksis yang diperoleh dari apusan mukosa bukal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek genotoksik sirih pinang terhadap mikronukleus dan karioreksis pada sel basal epitel mukosa bukal. Penelitian ini merupakan survei analitik yang dilakukan pada 19 orang dengan kebiasaan menginang dan 20 orang tanpa kebiasaan menginang. Apusan mukosa bukal diambil dari setiap sampel yang kemudian dibuat preparat sitologi dengan pewarnaan PAS dan Fast Green. Preparat diamati dibawah mikroskop cahaya yang dilengkapi kamera Optilab Pro dengan perbesaran 400x dan dilakukan perhitungan jumlah mikronukleus dan karioreksis per 1000 sel. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui jumlah mikronukleus pada kelompok dengan kebiasaan menginang lebih tinggi dibandingkan kelompok tanpa kebiasaan menginang dan memiliki perbedaan bermakna (p<0,05). Jumlah karioreksis pada kelompok menginang lebih rendah dibandingkan kelompok tanpa kebiasaan menginang dan memiliki perbedaan bermakna (p<0,05). Uji korelasi membuktikan adanya korelasi negatif yang kuat antara mikronukleus dan karioreksis dengan nilai koefisien korelasi -0,70. Berdasarkan analisa data dapat disimpulkan bahwa sirih pinang terbukti sebagai agen genotoksik yang mempengaruhi jumlah mikronukleus dan karioreksis. Peningkatan jumlah mikronukleus menyebabkan penurunan jumlah karioreksis sehingga potensi keganasan semakin meningkat.

Kata kunci : Genotoksik, sirih pinang, mikronukleus, karioreksis, mukosa bukal
Kepustakaan : 2007-2014

Chewing betel nut is a habit that mostly done by many people in the world, including in Indonesia. Many people don’t know that chewing betel nut can give a negative effect for dental and oral health. Chewing betel nut can cause DNA breakage that capable to trigger the malignant condition in oral mucosa. Malignant condition can be early detected with micronuclei and karyorrhexis examination obtained from buccal mucosa smear. The aim of this study was to know the genotoxic effect of betel nut to micronuclei and karyorrhexis on basal cells buccal mucosa epithelium. This study was an analytic survey that conducted in 19 people betel nut chewers and 20 people non-betel nut chewers. Buccal mucosa smears were taken from each sample then cytological slides were made and stained using PAS and Fast Green. Slides were observed under the light microscope equipped with Optilab Pro camera at 400x magnification and then amount of micronuclei and karyorrhexis were counted per 1000 cells. Based on calculation the amount of micronuclei were higher in betel nut chewers group than in non-betel nut chewers group and it has a meaningful differences (p<0,05). Amount of karyorrhexis were lower in betel nut chewers group than in non-betel nut chewers group and it has a meaningful differences (p<0,05). Correlation test proved the existence of the strong negative correlation between micronuclei and karyorrhexis with the value of coefficient correlation -0,70. Based on data analysis can be concluded that betel nut proven to be genotoxic agent that influence the amount of micronuclei and karyorrhexis. The increase amount of micronuclei led to the decrease amount of karyorrhexis so potential of malignancy has escalated.

Key Words : Genotoxic, betel nut, micronuclei, karyorrhexis, buccal mucosa
Bibliography : 2007-2014
Kembali