MENU
|
|
|
Abstrak :
Kemampuan belut sawah (Monopterus albus) dalam memanfaatkan pakan secara efisien ditentukan oleh kemampuan pencernaan yang salah satunya dipengaruhi oleh aktivitas enzim digesti, diantaranya adalah aktivitas pepsin dan tripsin-like. Aktivitas enzim tersebut salah satunya dipengaruhi oleh temperatur. Studi biologi khususnya mengenai aktivitas pepsin dan tripsin-like belut sawah pada temperatur inkubasi yang berbeda belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas pepsin dan tripsin-like belut sawah pada temperatur inkubasi yang berbeda. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan rancangan dasar RAL dan enam perlakuan yaitu temperatur 20, 30, 40, 50, 60 dan 70 oC, setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Variabel yang diamati adalah variabel terikat berupa aktivitas pepsin dan tripsin-like serta variabel bebas berupa temperatur inkubasi yang berbeda. Parameter yang diukur adalah kadar tirosin yang dihasilkan oleh aktivitas pepsin dan tripsin-like. Belut sawah yang digunakan sebanyak 28 ekor dengan panjang 25,143 ± 2,418 cm dan berat 12,037 ± 2,978 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan temperatur inkubasi berpengaruh signifikan terhadap aktivitas pepsin dan tripsin-like belut sawah (p<0,05). Pepsin pada belut sawah memiliki aktivitas yang tinggi pada temperatur inkubasi 20 oC hingga 50 oC. Tripsin-like memiliki aktivitas yang tinggi pada temperatur inkubasi 30 oC hingga 50 oC. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas pepsin dan tripsin-like belut sawah pada temperatur inkubasi yang berbeda. Aktivitas pepsin dan tripsin-like belut sawah tersebut menurun pada temperatur inkubasi 60oC.
|
Kembali
|