MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Cerai taak karena Isteri tidak menjalankan kewajibannya sebagai Istri.( Tinjauan yuridis terhadap Putusan Pengadilan Agama Bekasi Nomor: 0371/PDt.G/2012/PA.Bks)
|
Subjek | : |
|
Pengarang | : |
JOHAN PRABAWA
|
Pembimbing | : |
MUKHSINUN, SH., MH.
HAEDAH FARADZ, SH., MH.,
|
Tahun | : |
2014
|
Call Number | : |
50A
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Hukum
|
Letak | : |
Maaf, 1 eksemplar sedang dalam perbaikan
|
|
Abstrak :
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan memuat prinsip perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal, sehingga salah satu azas tersebut adalah untuk mempersukar terjadinya perceraian. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadinya perceraian. Menjadi persoalan yaitu ketika keputusan hakim memberikan talak raj‟I pada perceraian salah satu pihak telah murtad, hal tersebut menjadikan permasalahan dalam larangan perkawinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertimbangan hukum hakim dalam mengabulkan talak raj‟i karena isteri tidak menjalankan kewajiban sebagai isteri pada putusan Nomor 0371/Pdt.G/2012/PA Bks. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach). Metode analisis bahan hukum adalah Kualitatif.
Hasil penelitian bahwa pertimbangan hukum hakim dalam mengabulkan cerai talak yang dimohonkan oleh pemohon dengan alasan isteri tidak memenuhi kewajibannya sebagai isteri pada putusan Nomor 0371/Pdt.G/2012/PA Bekasi dengan mengabulkan talak raj‟i berdasarkan pada ketentuan yang diatur dalam pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Bahwa lebih tepat hakim menjatuhkan talak bain shugra, bukan talak raj‟i. Karena termohon telah berpindah agama, hal tersebut menjadikan adanya larangan perkawinan seperti yang diatur pada pasal 8 huruf f Undang-Undang Perkawinan jo pasal 40 huruf c Kompilasi hukum islam
Kata Kunci : Talak, Raj‟I, Murtad
x
|
Kembali
|