MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Efektivitas Kerjasama Project Scale dengan Satgas 115 dalam Mengatasi IUU (Ilegal,Undreported and Unregulated) Fishing di Indonesia Tahun 2015-2019
|
Subjek | : |
Illegal Fishing, Project Scale, Satgas 115, Efektivitas, Hubungan Internasional
|
Pengarang | : |
Feroniellia Lucida, F1F016014
|
Prodi | : |
HUBUNGAN INTERNASIONAL
|
Tahun | : |
2020
|
Call Number | : |
KKM/HI242 F e
|
Perpustakaan | : |
FISIP
|
Letak | : |
1 eksemplar di FISIP
|
|
Abstrak :
Penelitian yang berjudul “Efektivitas Kerja Sama Project Scale dengan Satgas 115 dalam Mengatasi IUU (Illegal, Unreported, And Unregulated) Fishing Di Indonesia Tahun 2015-2019” ini menjelaskan mengenai kerja sama Project Scale dan Satgas 115 dalam mengatasi isu illegal fishing di Indonesia. Kerja Sama tersebut menggunakan teori efektivitas, teori ini menunjukkan seberapa besar efek, tujuan serta pengaruh yang didapat dan tercapai dari adanya suatu kerja sama. Efektivitas kerja sama memiliki indikator atau tolak ukur untuk mengukur efektivitas kerja sama seperti; Pertama, pemerintah memiliki strategi dalam menjalankan perencanaan kerja sama atau program. Kedua, kerja sama internasional selaras dengan kepentingan negara. Ketiga, pembagian kerja yang lebih efektif. Keempat, implementasi berdasarkan pada hasil yang ditentukan dalam perencanaan program kerja sama. Kelima, transparansi dan bertanggung jawab. Kerja sama Project Scale dan Satgas 115 ini berfokus pada usaha pemerintah Indonesia dalam mengatasi isu transnational crime, khususnya illegal fishing di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan serta mengurangi berbagai kejahatan transnational crime, khususnya illegal fishing yang banyak terjadi di Indonesia dan sangat sulit untuk diatasi dikarenakan Jaringan kejahatan perikanan seringkali sangatlah besar dan kompleks, sehingga sulit untuk diatasi. sehingga dalam melaksanakan operasi kegiatan illegal fishing diperlukannya keterlibatan negara-negara lain sebagai bentuk penyembunyian identitas kepemilikan asli kapal melalui suatu lapisan cangkang perusahaan. Sehingga akan menjadi sulit dalam hal penanganan maupun penyelidikan perihal kepemilikan asli dari kapal tersebut.
|
Kembali
|