Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Strategi Komunikasi City Branding Kabupaten Pemalang Melalui Tagline Pemalang Pusere Jawa
Subjek :
Pengarang : Nandya Safira, F1C015005
Prodi : ILMU KOMUNIKASI
Tahun : 2020
Call Number : KKM/KOM.1103 N s
Perpustakaan : FISIP
Letak : 1 eksemplar di FISIP
Abstrak :
Kabupaten Pemalang termasuk dalam Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan di Kabupaten Pemalang terus digalakkan di berbagai sektor yaitu SDA, Pertanian, dan Pariwisata dan Kebudayaan. Keunggulan Kabupaten Pemalang dan perkebunan serta pariwisata, membuat Kabupaten Pemalang harus meningkatkan industri perkebun sebagai identitas utama dan daya tarik wisatawan dengan perkebunanan nanas madu yang khas sebagai jati diri daerah. Mengenalkan potensi SDA, perkebumnan dan pariwisata yang berkembang di Pemalang juga merupakan cara city branding Pemalang sebagai kota yang menonjolkan potensinya di kancah nasional. Maka dicetus Tagline “Pusere Jawa”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi komunikasi city branding pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Tagline “Pemalang Pusere Jawa”. Hasil penelitian ini adalah bahwa strategi komunikasi city branding pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Tagline “Pemalang Pusere Jawa” yaitu melalui 3 tahap diantaranya: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan dimulai dari visi misi dan penyusunan program oleh tim city branding. Pelaksanaan diantaranya memfokuskan pada mengenalkan Pemalang sebagai kota yang kental dengan industri perkebunan dan pariwisata dalam mendatangkan wisatawan dengan peningkatan infrastruktur, pembangunan fisik, dan penerapan melalui media-media. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa city branding yang telah dilakukan oleh tim secara bertahap dengan memfokuskan dalam peningkatan infrastruktur untuk menunjang city branding. Namun, dianggap masih kurang dengan pemanfaatan media dan sosialisasi kepada SKPD terkait yang masih belum terkoordinir dengan baik.
Kembali