MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
RESISTENSI MASYARAKAT DESA KALIORI TERHADAP KEBERADAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH KALIORI KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS
|
Subjek | : |
Resistensi, Masyarakat, Pengelolaan sampah, TPA
|
Pengarang | : |
Mohamad Alifka Umara Juntasi, F1A015016
|
Pembimbing | : |
Edy Suyanto, Imam Santoso
|
Prodi | : |
SOSIOLOGI
|
Tahun | : |
2020
|
Call Number | : |
KKM/SOS.1116 M r
|
Perpustakaan | : |
FISIP
|
Letak | : |
1 eksemplar di FISIP
|
|
Abstrak :
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kaliori adalah tempat pembuangan dan pengelolaan sampah yang berada di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Banyumas. Keberadaan TPA Kaliori menyebabkan pencemaran air, tanah, dan udara terhadap lingkungan warga setempat dikarenakan sistem dan metode pengelolaan yang masih konvensional. Oleh karena itu, munculah aksi unjuk rasa berbentuk demonstrasi bersifat resistensi dari masyarakat Desa Kaliori yang menuntut ditutupnya TPA Kaliori secara permanen mulai dari tanggal 1 Januari 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengungkap proses resistensi masyarakat Desa Kaliori. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik penentuan informan yaitu purposive sampling. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui wawancara interaktif, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian diketahui bahwa proses resistensi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kaliori dalam memperjuangkan lingkungannya memiliki dua bentuk resistensi yakni resistensi secara terbuka dan tertutup. Proses resistensi tersebut tidak terlepas juga oleh peran Pemerintah Desa (Pemdes) Kaliori yang mendorong, membantu, menyokong, dan mengakomodir gerakan dari warga setempat. Selain itu, Pemdes yang memiliki relasi dan akses dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas mampu menjembatani proses musyawarah antara warga dengan Pemkab terutama dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas sehingga terciptalah dialog. Penindakan lebih lanjut dari masyarakat Desa Kaliori untuk sterilisasi lingkungan pasca penutupan TPA Kaliori diamini oleh Pemdes meskipun belum direalisasikan seperti rencana konsolidasi dengan pengelola TPA untuk membersihkan sampah-sampah yang masih tersisa di dalam TPA. Aksi nyata yang sudah dilaksanakan oleh warga setempat adalah kerja bakti memungut sampah di sekitar lingkungan Dusun Kaliori. Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya pembenahan secara komprehensif terkait cara dan metode pengelolaan sampah di dalam TPA, merubah sistem open dumping menjadi sanitary landfill sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2008. Kemudian, eksistensi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) harus diperkuat dan diimplementasikan secara adil tanpa campur tangan suatu kepentingan tertentu serta yang paling penting adalah kepedulian dari pemerintah khususnya instansi yang menangani permasalahan lingkungan untuk melindungi hak masyarakat mendapatkan lingkungan yang bersih dan steril.
|
Kembali
|