MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis Konflik Bantuan Sosial Pada Masyarakat Kelurahan Teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas
|
Subjek | : |
Bansos, Konflik, Masyarakat, Penyaluran.
|
Pengarang | : |
Navinda Ika Rismayaningrum, F1A020028
|
Pembimbing | : |
Tyas Retno Wulan, Ankarlina Pandu Primadata
|
Prodi | : |
SOSIOLOGI
|
Tahun | : |
2024
|
Call Number | : |
900 RIS a
|
Perpustakaan | : |
FISIP
|
Letak | : |
1 eksemplar di FISIP
|
|
Abstrak :
Permasalahan tidak meratanya penyaluran bansos terjadi di banyak daerah di Indonesia salah satunya di Kelurahan Teluk. Kelurahan tersebut, terdapat permasalahan bansos yang tidak merata hingga permasalahan pemotongan bansos masyarakat penerima untuk dibagikan kepada masyarakat yang tidak menerima bansos. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya permasalahan ketidakmerataan pendistribusian bantuan sosial di Kelurahan Teluk, serta upaya penanganan dari masyarakat setempat dan pemerintah Kelurahan terkait permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan dan mendapatkan penjelasan lebih dalam tentang konflik yang terjadi di masyarakat akibat bansos dan penanganannya. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Teluk dengan sasaran penelitian utama yaitu warga Teluk yang menerima bansos dan non penerima bansos, serta sasaran pengertian pendukung yaitu dari Pemerintah Kelurahan Teluk dan Dinsospermasdes Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan analisis data interaktif dengan validasi data triangulasi sumber dari pemerintah Kelurahan Teluk dan Dinsospermasdes Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan peta konflik yang ada di Kelurahan Teluk beserta dengan penanganannya. Bersumber dari tidak meratanya bantuan sosial di Teluk mengakibatkan timbulnya beberapa konflik antara lain yang pertama, Pertama pemotongan penerimaan bansos, dengan motif untuk membagikan kepada warga yang tidak mampu tetapi belum mendapatkan bansos. Dengan hasil pemotongan tersebut sudah tidak ada, karena laporan dari warga. Temuan yang kedua ialah pemotongan biaya administrasi di agen pengambilan bansos, yang berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman warga tentang mekanisme penyaluran bansos. Isu ini masih ada hingga saat ini, Temuan yang ketiga banyak bantuan sosial yang masih belum tepat sasaran. Pada saat ini masih terdapat isu yang sama dikarenakan banyak faktor. Hal ini bisa ditanggulangi apabila sistem button up diterapkan pada setiap RT di kelurahan teluk. Temuan yang terakhir ialah tidak adanya transparansi dari pemerintah terkait data penerima bansos yang masih terjadi hingga saat ini. Adapun penjelasan dari ini pemerintah Kelurahan Teluk dan Dinsospermasdes Kabupaten Banyumas terkait data masyarakat penerima bansos bahwa data awal penerima bansos ialah data dari BPS tahun 2011-2012 yang bersifat makro. Sedangkan data mikro terdapat pada aplikasi SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation) yang dapat diakses oleh desa/kelurahan masing-masing dan desa/kelurahan yang mempunyai kewajiban untuk meng-update data warganya yang ekonominya sudah berubah. Terdapat xiii pengajuan usulan bansos sekarang dapat mengajukan lewat website DTKS lewat desa/kelurahan, yang dapat diakses pada tanggal 15-25 tiap bulannya. Hasil dari penelitian ini harapannya dapat dijadikan bahan rekomendasi bagi masyarakat Kelurahan Teluk untuk mengetahui manfaat bantuan sosial ini disalurkan hanya untuk masyarakat yang tidak mampu. Oleh karena itu, baiknya masyarakat yang sekiranya sudah mampu agar dengan sadar mengajukan diri untuk dihapus dari data penerima bantuan sosial. Serta diharapkan Pemerintah Kelurahan Teluk diharapkan rutin untuk mengupdate data masyarakatnya, menyalurkan informasi dengan lebih efektif lagi, serta menghimbau para kepala RT agar rutin memperhatikan warganya terkait pengusulan dan penghapusan nama warga di bantuan sosial.
|
Kembali
|