Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Wahid Foendation dan Civil Society Dalam Memperjuangkan Toleransi Umat Beragama di Indonesia
Subjek : Wahid Foundation, civil society, toleransi umat beragama.
Pengarang : Agustino Jonathan Bramantyo Wicaksono, F1D017058
Pembimbing : Ahmad Rofik, Triana Ahdiati
Prodi : ILMU POLITIK
Tahun : 2024
Call Number : 900 WIC w
Perpustakaan : FISIP
Letak : 1 eksemplar di FISIP
Abstrak :
Output penelitian ini bermaksud untuk memahami serta mendeskripsikan peran Wahid Foundation dan Civil Society dalam Memperjuangkan Toleransi Umat Beragama di Indonesia, dan bagaimana memahami dan mendeskripsikan tantangan dan hambatan Wahid Foundation dalam memperjuangkan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Metode kualitatif dipilih sebagai metode dalam penelitian ini serta menggunakan pendekatan fenomenologi dalam kerangka perspektif strukturalisme dan juga paradigma konstruktivisme. Lokasi penelitian berada di kantor Wahid Foundation yang berada di daerah Pegangsaan, Jakarta Pusat. Hasil penelitian ini yaitu menjelaskan dan mendeskripsikan peran Wahid Foundation dalam memperjuangkan toleransi antar umat beragama. Wahid Foundation didirikan oleh Gus Dur (Abdurrahman Wahid), Yenny Wahid, Greg Barton, dan Ahmad Suaedy pada September 2004. Perjuangan Wahid Foundation dalam memperjuangkan toleransi umat beragam di Indonesia dalam bentuk program-program rutin setiap tahun dalam bentuk aksi nyata di lapangan dan dalam bentuk laporan tahunan, program-program tersebut antara lain: Program Sekolah Damai yang merupakan salah satu cara Wahid Founadtion untuk mempromosikan perdamaian, praktik baik toleransi, meminimalisir praktik bullying di sekolah, dan edukasi anti kekerasan seksual; Program Desa Damai yang merupakan program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi Wahid Foundation yang bertujuan mencegah perluasan ideologi radikal dan teroris pada masyarakat akar rumput dengan menjadikan perempuan sebagai aktor utamanya; Kampanye Salam Forum yang dilakukan bersama 10 content creator dari kalangan tokoh agama, media moderat dan aktivis perempuan; Laporan Tahunan KBB guna mencatat dan melaporkan perilaku praktik baik dan praktik buruk/pelanggaran kemerdekaan dan berkeyakinan di Indonesia, laporan tahunan ini kemudian di serahkan kepada pihak yang berwenang yang diharapkan mereka dapat meminimalisir praktik buruk/pelanggaran tersebut terulang kembali. Namun dengan begitu, kurangnya kesadaran masyarakat dan juga ketidakpedulian aparat pemerintah di beberapa daerah di Indonesia membuat Wahid Foundation mengalami kesulitan dalam menjalakan program-programnya dengan baik. Meski mengalami hambatan, Wahid Foundation dengan gencar melakukan tindakantindakan persuasif seperti pendekatan kepada organisasi-organisasi lain yang lebih dekat dengan masyarakat guna mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Kembali