Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Relasi Aktor Dalam Pengembangan Wisata Industri Kreatif Di Kota Tasikmalaya
Subjek : Relasi Aktor, Pengembangan Wisata Industri Kreatif, Faktor Pendukung Dan Penghambat
Pengarang : Rida Zent Nur Robbani F1D018002
Pembimbing : Solahuddin Kusumanegara, Andi Ali Said Akbar
Prodi : ILMU POLITIK
Tahun : 2022
Call Number : POL.760/2022 ZEN r
Perpustakaan : FISIP
Letak : 1 eksemplar di FISIP
Abstrak :
Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Relasi Aktor Dalam Pengembangan Wisata Industri Kreatif Di Kota Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya Disebut Sebagai Kota Umkm Karena Banyaknya Umkm Yang Tersebar. Selain Itu, Kota Tasikmalaya Termasuk Ke Dalam Wisata Kriya Di Wilayah Priangan Timur. Oleh Karena Itu, Wisata Industri Kreatif Di Kota Tasikmalaya Merupakan Potensi Wisata Yang Menjanjikan Dan Dapat Memberikan Peluang Terhadap Perkembangan Pariwisata Di Kota Tasikmalaya. Namun Potensi Yang Dimiliki Tersebut Terlihat Belum Diberdayakan Secara Keseluruhan, Mengingat Masih Ada Produk Unggulan Daerah Yang Belum Diperhatikan Secara Cermat Sebagaimana Produk Unggulan Daerah Yang Lain. Penelitian Ini Menggunakan Metode Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Yang Digunakan Yaitu Studi Kasus. Sasaran Penelitian Diantaranya Dinas Umkm, Perindustrian, Dan Perdagangan; Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, Dan Pariwisata; Komisi Ii Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Dprd); Dan Pelaku Usaha Industri Kreatif. Dalam Pemilihan Informan, Penelitian Ini Menggunakan Teknik Purposive Sampling Dan Snowball Sampling. Hasil Penelitian Mengungkapkan Bahwa Relasi Aktor Dalam Pengembangan Wisata Industri Kreatif Di Kota Tasikmalaya Dibedakan Menjadi Aktor Primer Dan Aktor Sekunder Berdasarkan Dengan Peran Yang Dimiliki Masing-Masing Aktor Tersebut. Dalam Hal Ini Aktor Primer Yang Dimaksud Adalah Pemerintah Yaitu Dinasdinas Terkait Dan Tcic. Disebut Sebagai Aktor Primer Karena Aktor-Aktor Tersebut Memiliki Peran Utama Dalam Pengembangan Wisata Industri Kreatif Di Kota Tasikmalaya Yang Dibuktikan Dengan Kontribusi Terhadap Perkembangan Industri Kreatif Melalui Program-Program Yang Dimiliki Seperti Pembinaan Dan Pelatihan Terhadap Para Pelaku Usaha Industri Kreatif. Dengan Adanya Program-Program Tersebut, Para Pelaku Usaha Industri Kreatif Memiliki Pemahaman Dan Pengetahuan Terkait Industri Kreatif Yang Berdampak Pada Kualitas Produk. Adapun Aktor Sekunder Yang Dimaksud Adalah Komisi Ii Dprd Kota Tasikmalaya. Disebut Sebagai Aktor Sekunder Karena Memiliki Peran Yang Membantu Aktor Primer, Yang Mana Peran Yang Dimiliki Oleh Komisi Ii Adalah Sebagai Regulator Terkait Wisata Industri Kreatif Di Kota Tasikmalaya. Hal Ini Dibuktikan Dengan Dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2020 Tentang Pengembangan Usaha Mikro Yang Memberikan Dampak Baik Pada Perekonomian Kota Tasikmalaya Terutama Pada Masa Pandemi Covid-19. Hingga Saat Ini Dalam Relasi Aktor Tersebut Terdapat Aktor Pemerintah Yaitu Komisi Ii Dprd; Dinas Umkm, Perindustrian, Dan Perdagangan; Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan; Serta Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, Dan Pariwisata Dan Aktor Non-Pemerintah Yaitu Tasik Creative And Innovation Committee (Tcic). Bentuk Relasi Aktor Yang Terjadi Antara Komisi Ii Dprd Dan Dinas Perindag Adalah Hubungan Kerjasama. Kemudian Hubungan Antara Tcic Dan Dinas Pariwisata Merupakan Hubungan Mitra Mengingat Tcic Berada Di Bawah Naungan Dinas Pariwisata. Sedangkan Hubungan Antara Dinas Perindag Dan Dinas Pariwisata Belum Terjadi Integrasi. Dalam Relasi Aktor Ini Terdapat Faktor Pendukung Dan Penghambat. Dengan Relasi Aktor Yang Secara Umum Memiliki Hubungan Kerjasama, Sejauh Ini Pengembangan Wisata Vii Industri Kreatif Di Kota Tasikmalaya Berjalan Cukup Lancar, Namun Belum Semua Aktor Dapat Terintegrasi Dikarenakan Kendala Komunikasi. Kendala Komuikasi Antar Aktor Tersebut Datang Dari Adanya Ego Sektoral Yang Muncul Dalam Pengembangan Wisata Industri Kreatif Tersebut. Selain Itu, Adanya Kendala Komunikasi Juga Dapat Dinilai Karena Pemerintah Kota Tasikmalaya Tidak Memberikan Anggaran Dari Pad Untuk Pengembangan Wisata Industri Kreatif Di Kota Tasikmalaya Disebabkan Pad Kota Tasikmalaya Digunakan Untuk Transitoris Rumah Sakit. Para Pelaku Umkm Di Kota Tasikmalaya Membutuhkan Fasilitas Untuk Menunjang Pengembangan Industri Kreatif. Dalam Hal Ini Pemerintah Sudah Bekerja Sama Dengan Berbagai Pihak Untuk Memberikan Fasilitas-Fasilitas Tersebut, Salah Satunya Dengan Mendirikan Pusat Pengembangan Industri Kerajinan Ppik. Dengan Adanya Fasilitas Ppik Ini, Para Pelaku Umkm Terbantu Karena Produk-Produk Yang Mereka Hasilkan Dapat Dipromosikan.
Kembali