MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Resiliensi Penyintas Covid-19 Dalam Menghadapi Stigma Masyarakat Di Desa Brecek, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga
|
Subjek | : |
Resiliensi, Penyintas Couiding, Stigma
|
Pengarang | : |
Dwi Nur Iqbal , F1A018058
|
Pembimbing | : |
Edy Suyanto, Tri Rini Widyastuti
|
Prodi | : |
SOSIOLOGI
|
Tahun | : |
2022
|
Call Number | : |
SOS.1321/2022 NUR r
|
Perpustakaan | : |
FISIP
|
Letak | : |
1 eksemplar di FISIP
|
|
Abstrak :
Menurut Data Who, Angka Rata-Rata Kematian Akibat Covid-19 Di Indonesia Terbilang Tinggi, Melebihi Rata-Rata Dunia. Salah Satu Dampak Dari Tingginya Tingkat Kematian Akibat Covid-19 Adalah Munculnya Stigma Pada Penderita Maupun Penyintas Covid-19. Stigma Dapat Memberikan Gangguan Kesehatan Mental Yang Berujung Kepada Penurunan Imun Penderita Covid-19. Penelitian Ini Bertujuan Mengetahui Cara Resiliensi Penyintas Covid19 Dalam Menghadapi Stigma Masyarakat Dan Mengetahui Perubahan Interaksi Sosial Yang Dialami Penyintas Covid-19. Penelitian Yang Dilakukan Di Desa Brecek, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga Ini Mengunakan Metode Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Fenomenologi. Teknik Penentuan Informan Menggunakan Purposive Sampling, Teknik Pengumpulan Data Dengan Metode Wawancara Dan Observasi Langsung. Analisis Data Menggunakan Teknik Analisis Tematik. Validasi Data Dengan Cara Triangulasi Sumber Data Dan Member-Checking. Subjek Penelitian Sebanyak 5 Orang, Terdiri Dari Dua Orang Penyintas Covid-19, Satu Orang Tim Satgas Covid-19, Satu Orang Anggota Pkk, Dan Satu Orang Warga Yang Tinggal Di Luar Desa Brecek. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Ditemukan Stigma Masyarakat Kepada Penyintas Covid-19. Stigma Tersebut Berbentuk Anggapan Bahwa Penyintas Covid-19 Masih Dapat Menularkan Virus, Dan Ada Juga Anggapan Bahwa Mereka Adalah Orang-Orang Yang Tidak Taat Terhadap Aturan. Ditemukan Juga Fakta Bahwa Terjadi Perubahan Dalam Hal Interaksi Sosial Yang Dialami Penyintas Covid-19. Mereka Mengalami Kesulitan Melakukan Interaksi Sosial Secara Langsung Dengan Masyarakat, Khususnya Ketika Mereka Masih Menjalani Isolasi Mandiri. Oleh Karena Itu, Interaksi Sosial Yang Mereka Lakukan Kebanyakan Menggunakan Media Sosial. Menghadapi Stigma Masyarakat, Para Penyintas Covid-19 Melakukan Penguatan Resilensi Yang Ada Pada Dirinya. Penyintas Dengan Resiliensi Yang Kuat Lebih Bisa Mengatasi Stigma. Sebaliknya, Penyintas Dengan Resiliensi Rendah Cukup Kesulitan Untuk Menghadapi Stigma Tersebut. Ada Beberapa Rekomendasi Berdasarkan Hasil Penelitian Ini, Yakni Diharapkan Pemerintah Memberikan Pendampingan Terhadap Penyintas Covid-19; Penyintas Covid-19 Diharapkan Tidak Terlalu Memikirkan Stigma Masyarakat; Dan Masyarakat Diharapkan Tidak Lagi Memandang Penyintas Covid-19 Sebagai Orang Yang Berbahaya.
|
Kembali
|