MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Analisis Resepsi Penonton Terhadap Pemaknaan Comfort Women Dalam Film I Can Speak
|
Subjek | : |
Analisis Resepsi, Khalayak, Comfort Women, Film I Can Speak
|
Pengarang | : |
Maryam Alhusna , F1C017002
|
Pembimbing | : |
Tri Nugroho Adi, Mite Setiansah,
|
Prodi | : |
ILMU KOMUNIKASI
|
Tahun | : |
2024
|
Call Number | : |
KOM.1440/2024 ALH a
|
Perpustakaan | : |
FISIP
|
Letak | : |
1 eksemplar di FISIP
|
|
Abstrak :
Film I Can Speak Merupakan ?ilm Yang Diangkat Berdasarkan Kisah Nyata “Comfort Women” Atau Dalam Bahasa Jepang Disebut “Jugun Ianfu”, Istilah Yang Dipakai Untuk Merujuk Pada Para Perempuan Yang Dipaksa Menjadi Budak Seksual Tentara Jepang Pada Masa Perang Dunia Ii. Khalayak Yang Telah Menonton ?ilm I Can Speak Memiliki Pemaknaan Dan Penerimaan Yang Berbeda-Beda Terhadap Comfort Women Dalam ?ilm I Can Speak Dan Di Kehidupan Nyata. Tujuan Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Mengetahui Pemaknaan Yang Berbeda-Beda Dari Comfort Women Yang Dihasilkan Oleh Para Penonton Ketika Menyaksikan ?ilm I Can Speak Dengan Melihat Latar Belakang Sosio Kultural Yang Beragam. Penelitian Ini Menggunakan Metode Kualitatif Melalui Pendekatan Analisis Resepsi Oleh Stuart Hall Untuk Mengetahui Resepsi Khalayak Mengenai Comfort Women Dalam ?ilm I Can Speak. Khalayak Dalam Penelitian Ini Merupakan Audience Yang Aktif Dalam Memaknai Pesan Yang Disampaikan Oleh Media Berdasarkan Pengalaman Pribadi Mereka. Pemaknaan Dan Penerimaan Tersebut Kemudian Terbagi Menjadi Tiga Kemungkinan Kategori Posisi Yaitu Dominant Hegemonic Position, Negotiated Position, Dan Oppostional Position. Peneliti Melakukan Focus Group Discussion Yang Dilakukan Secara Daring, Informan Yang Dipilih Melalui Teknik Purposive Sampling Yang Kemudian Dilanjutkan Dengan Wawancara Mendalam. Hasil Penelitian Menujukkan Bahwa Khalayak Membenarkan Dan Meneriman Comfort Women Pada ?ilm I Can Speak. Namun, Khalayak Menempatkan Diri Dalam Posisi Yang Berbeda-Beda Dalam Memaknai Comfort Women Itu Sendiri.
|
Kembali
|