MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Resiliensi Ayah Menghadapi Peran Baru Sebagai Single Father Pascakematian Istri Akibat Covid-19 Di Purbalingga
|
Subjek | : |
Pandemi Covid-19, Single Parent/Single Father/Duda., Purbalingga
|
Pengarang | : |
Shelly Ayu Safitri , F1A019020
|
Pembimbing | : |
Tyas Retno Wulan, Ankarlina Pandu Primadata
|
Prodi | : |
SOSIOLOGI
|
Tahun | : |
2023
|
Call Number | : |
SOS.1467/2023 AYU r
|
Perpustakaan | : |
FISIP
|
Letak | : |
1 eksemplar di FISIP
|
|
Abstrak :
Pandemi Covid-19 Telah Membawa Banyak Perubahan Dalam Kehidupan Manusia. Salah Satunya Keluarga Yang Tidak Lagi Utuh Akibat Meninggalnya Anggota Keluarga Yang Terkena Covid-19. Suami Yang Istrinya Meninggal Akibat Covid-19 Disebut Juga Dengan Istilah Single Parent/Single Father/Duda. Menjadi Single Parent Berarti Peran Dalam Keluarga Juga Mengalami Perubahan. Seorang Single Parent Terpaksa Harus Menjalankan Peran Ganda Yaitu Menjadi Ayah Dan Ibu Untuk Anak-Anak Mereka. Oleh Karena Itu, Penelitian Ini Bertujuan Untuk Menggambarkan Problem-Problem Yang Dihadapi Oleh Single Father Dan Cara Single Father Akibat Covid-19 Di Kabupaten Purbalingga Menghadapi Problem-Problem Pengasuhan Dan Sosial Tersebut. Penelitian Ini Dilakukan Menggunakan Metode Penelitian Kualitatif Dengan Sasaran Penelitian Laki-Laki Yang Istrinya Meninggal Dunia Akibat Covid-19 Dan Memiliki Anak Usia Sekolah Tk-Sma/K. Lokasi Penelitian Dilakukan Di Kabupaten Purbalingga. Teknik Penentuan Informan Yang Digunakan Adalah Purposive Sampling Dengan Kriteria Informan Yaitu Laki-Laki Yang Istrinya Meninggal Akibat Covid-19, Memiliki Dua Anak Berjenis Kelamin Laki-Laki Dan Perempuan, Memiliki Anak Usia Sekolah Tk-Sma/K, Berdomisili Di Kabupaten Purbalingga, Dan Memiliki Pekerjaan Di Luar Rumah. Metode Pengumpulan Data Dilakukan Menggunakan Observasi, Wawancara, Dan Dokumentasi. Sumber Data Yang Digunakan Adalah Sumber Data Primer Dan Sekunder. Sumber Data Primer Merupakan Hasil Wawancara Dan Hasil Observasi. Sumber Data Sekunder Diperoleh Dari Sumber Literasi Lain, Buku, Dan Dokumen Yang Dapat Ditelaah. Data-Data Yang Ada Kemudian Diolah Menggunakan Teknik Analisis Kualitatif Interaktif. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Seorang Ayah Yang Menjalani Peran Barunya Sebagai Single Father Menemui Problematika-Problematika, Yaitu: 1) Pengasuhan Anak, Tidak Dapat Memahami Kebutuhan Emosi Anak, Dan Sulit Membagi Waktu Antara Mengasuh Dan Bekerja. Upaya Yang Dilakukan Ayah Tunggal Yaitu Bertanya Dan Belajar Kepada Orang Lain, Pergi Bermain Dengan Anak, Pergi Berziarah Ke Makam Almarhuman Istri Dengan Anak, Memilih Tidak Menitipkan Anak Ke Saudara Atau Menggunakan Jasa Baby Sister, Memantau Dan Menjaga Komunikasi; 2) Peran Sosial Yaitu Stigma Negatif Dari Lingkungan Sekitar, Dan Dinilai Sebagai Sosok Kesepian. Upaya Yang Dilakukan Ayah Tungga Yaitu Bersikap Masa Bodoh; 3) Ekonomi Keluarga Yaitu Kehilangan Pekerjaan, Sulit Mengatur Keuangan, Dan Bertambahnya Pengeluaran. Upaya Yang Dilakukan Ayah Tungga Yaitu Berhati-Hati, Belajar Serta Berlatih Dalam Mengelola Keuangan, Berniat Bahkan Telah Memiliki Tabungan Untuk Anak-Anaknya; 4) Biologis (Hasrat Seksual) Yaitu Rasa Kesepian, Kehilangan, Dan Terkejut Dengan Keadaan Yang Dihadapinya. Upaya Yang Dilakukan Ayah Tungga Yaitu Memperbanyak Aktivitas, Hingga Memutuskan Menikah Kembali.
|
Kembali
|