Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Melayani Dengan Hati Mengantar ke Prestasi


MENU
Jenis : KKM
Judul : Strategi Bertahan Hidup Mahasiswa Batak Perantauan Di Universitas Jenderal Soedirman
Subjek : strategi bertahan hidup, mahasiswa peratauan, suku Batak, pulau Jawa, karakteristik sosial budaya.
Pengarang : Jendrison Lumban Gaol , F1A018012
Pembimbing : Imam Santosa, Tri Rini Widyastuti
Prodi : SOSIOLOGI
Tahun : 2023
Call Number : SOS.1421/2023 LUM s
Perpustakaan : FISIP
Letak : 1 eksemplar di FISIP
Abstrak :
Salah satu suku yang banyak merantau ke Jawa untuk menimba ilmu adalah para pemuda suku Batak. Para pemuda Batak perantau ini harus menyesuaikan diri di perantauan. Para pemuda suku Batak yang berkuliah di Pulau Jawa tersebar di berbagai kota, salah satunya Purwokerto. Pemuda Batak yang kuliah di Purwokerto memiliki perbedaan budaya dan karakter dari masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosial budaya, permasalahan yang dihadapi dan strategi mahasiswa Batak perantauan dalam menghadapi masalah yang dialami selama mengikuti studi di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang berlokasi di Kampus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Kabupaten Banyumas. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive). Sasaran penelitian ini adalah mahasiswa Batak asli (kedua orang tuanya suku Batak) atau campuran (ayahnya suku Batak) yang kuliah di Universitas Jenderal Soedirman, sebelumnya mereka tinggal dan hidup di lingkungan masyarakat Batak (Sumatra Utara), kuliah di Universitas Jenderal Soedirman dan sudah merantau minimal satu tahun di Purwokerto. Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif untuk menganalisis data (interactive models of analysis). Hasil penelitian menemukan karakteristik sosial budaya mahasiswa Batak perantauan yang mengikuti studi di Universitas Jenderal Soedirman memiliki sifat mandiri, disiplin, ceplas-ceplos, berkata apa adanya dan intonasi nada cukup tinggi. Para informan mengalami beberapa permasalahan yaitu homesick, kesulitan bahasa, kesulitan berinteraksi sosial dan perbedaan rasa makanan dari asin ke manis. Untuk mengatasi tantangan di atas, maka mahasiswa Batak perantauan yang berkuliah di Unsoed melakukan hal-hal seperti berikut menyesuaikan diri dengan lingkungan , menyesuaikan diri dengan bahasa, menyesuaikan diri dengan aturan, mengelola keuangan dan engubah perilaku dalam rangka adaptasi dengan lingkungan baru. Mahasiswa Batak perantauan dituntut untuk dapat menjaga nama baik sukunya, membuang pandangan orang lain mengenai suku Batak yang dikategorikan sebagai suku yang keras dan kasar. Karena itu mahasiswa Batak perantauan belajar untuk bisa menerima dan mempelajari etika Jawa yang menjunjung tinggi tata krama dan nilai-nilai kesopanan tanpa menimbulkan konflik di antara suku Batak dan Jawa
Kembali