MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Abraham Lincoln Dan Inkonsistensi Nilai-Nilai Tentang Rasisme Dan Perbudakan Di Amerika Serikat
|
Subjek | : |
Amerika Serikat, Abraham Lincoln, Rasisme, Perbudakan, Nilai
|
Pengarang | : |
Dewa Ijlal Rafif Hartanto F1D020042,
|
Pembimbing | : |
Triana Ahdiati,, Bowo Sugiarto,
|
Prodi | : |
ILMU POLITIK
|
Tahun | : |
2023
|
Call Number | : |
POL.896/2023 IJL a
|
Perpustakaan | : |
FISIP
|
Letak | : |
1 eksemplar di FISIP
|
|
Abstrak :
Abraham Lincoln, Seorang Tokoh Berpengaruh Dalam Sejarah Amerika Serikat (As), Terkenal Karena Perannya Dalam Mengakhiri Perbudakan Melalui Proklamasi Emansipasi Pada Tahun 1863. Namun Demikian, Apa Yang Terjadi Dalam Kenyataannya Tidak Sesuai Dengan Nilai-Nilai Yang Dimilikinya Mengenai Rasisme Dan Perbudakan Di As. Hal Tersebut Menimbulkan Inkonsistensi Nilai Yang Ada Pada Dirinya Dari Masa Ketika Lincoln Belum Menjadi Presiden Hingga Ia Menjabat Sebagai Presiden Dari Segi Sudut Pandang, Tekanan Politik, Dan Kepentingan Politiknya. Dengan Menggunakan Metode Kualitatif Dan Pendekatan Hermeneutik, Artikel Hasil Penelitian Ini Menganalisis Inkonsistensi Nilai Yang Terjadi Pada Perspektif Abraham Lincoln Terhadap Rasisme Dan Perbudakan Dari Awal Sebelum Masa Kepemimpinannya Hingga Akhir Dari Perang Saudara Di As. Kesimpulannya, Inkonsistensi Nilai Yang Dimiliki Oleh Abraham Lincoln Terlihat Dari Awal Hingga Akhir Karier Politiknya. Lincoln Mempunyai Pandangan Rasis Yang Menunjukkan Dirinya Untuk Tidak Menyetarakan Hak Orang Kulit Hitam. Di Waktu Yang Bersamaan, Lincoln Tidak Menyukai Tindakan Rasis Yang Memperlakukan Kaum Kulit Hitam Dengan Buruk.
|
Kembali
|