MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Dominasi Kyai Dalam Politik Lokal Kota Tasikmalaya
|
Subjek | : |
Kyai, Politik Lokal, Kota Tasikmalaya
|
Pengarang | : |
Dita Natasya Amelia Hermawan , F1D020010
|
Pembimbing | : |
Khairu Roojiqien Sobandi, Ttitis Perdani,
|
Prodi | : |
ILMU POLITIK
|
Tahun | : |
2023
|
Call Number | : |
POL.870/2023 NAT d
|
Perpustakaan | : |
FISIP
|
Letak | : |
1 eksemplar di FISIP
|
|
Abstrak :
Kota Tasikmalaya Merupakan Salah Satu Kota Santri Di Kawasan Priangan Timur Yang Menarik Perhatian Karena Dominannya Kemenangan Partai Islam Dibandingkan Partai Sekuler Yaitu Dari Pemilu Pertama Pasca-Reformasi Tahun 1999 Sampai Dengan Tahun 2019. Hal Ini Tidak Terlepas Dari Peranan Kyai Dalam Politik Lokal Di Kota Tasikmalaya. Namun, Peranan Kyai Di Kota Tasikmalaya Tidak Jarang Menimbulkan Isu Dominasi Yang Membuat Sistem Di Kota Tasikmalaya Terlalu Bergantung Pada Kyai. Adanya Fenomena Ini Melahirkan Pertanyaan Mengenai Bagaimana Dominasi Kyai Dalam Politik Lokal Kota Tasikmalaya Pasca Reformasi. Untuk Menganalisis Fenomena Ini, Penelitian Ini Menggunakan Teori Elite Tradisional Dan Teori Power And Power Relations Untuk Menganalisis Dominasi Kyai Dalam Politik Lokal Kota Tasikmalaya. Metode Yang Digunakan Dalam Penelitian Adalah Metode Kualitatif Dengan Pendekatan Studi Pustaka. Hasil Penelitian Menunjukan Bahwa Dominasi Kyai Dalam Politik Lokal Di Kota Tasikmalaya Memang Cenderung Kuat. Hal Ini Ditunjukan Dengan Kemenangan Partai Persatuan Pembangunan (Ppp) Dalam Kurun Waktu 2 (Dua) Dekade Pasca Reformasi Selalu Menang Dengan Perolehan Suara Diatas 18%. Kemenangan Ini Disebabkan Karena Posisi Kyai Sebagai Elite Lokal Memiliki Kekuasaan Strategis Sebagai Elit Tradisional, Memiliki Basis Kekuasaan Pesantren Dan Dominasi Ekonomi Di Kota Tasikmalaya. Dominasi Yang Dilakukan Kyai Ini Terbagi Menjadi Tiga Yaitu Basis Agama, Basis Ekonomi Dan Basis Politik, Dimana Tiga Basis Ini Mengakibatkan Network Yang Luas, Dengan Demikian Hal Ini Memungkinkan Kyai Dapat Mendominasi Politik Lokal Di Kota Tasikmalaya
|
Kembali
|