MENU
|
|
|
| Jenis | : |
KKM
|
| Judul | : |
Represi Identitas Gender Kajian Terhadap Hilangnya Identitas Wakashu Di Jepang Pada Era Meiji Dan Keterlibatan Kebudayaan Amerika
|
| Subjek | : |
Homoseksualitas, Gender, Kebudayaan, Wakashu, Queer
|
| Pengarang | : |
Mur Setiyani , F1D019043
|
| Pembimbing | : |
Bowo Sugiarto, Triana Ahdiati
|
| Prodi | : |
ILMU POLITIK
|
| Tahun | : |
2023
|
| Call Number | : |
POL.829/2023 SET r
|
| Perpustakaan | : |
FISIP
|
| Letak | : |
1 eksemplar di FISIP
|
|
Abstrak :
Homoseksualitas Sebagai Minoritas Seksual Telah Menjadi Sasaran Diskriminasi Di Berbagai Negara, Salah Satunya Adalah Jepang. Meskipun Sejarah Mencatat Bahwa Jepang Pernah Memiliki Gender Ketiga (Wakashu) Pada Era Tokugawa/Edo (1603-1868) Yang Identik Dengan Praktik Homoseksual, Penerimaan Maupun Penolakan Masyarakat Terhadap Hubungan Sesama Jenis Semacam Itu Telah Banyak Dipengaruhi Oleh Faktor-Faktor Lain. Dalam Kasus Jepang Misalnya, Pengaruh Kebudayaan Yang Dibawa Bangsa Barat Pada Akhir Masa Edo Memiliki Peran Penting Dalam Hal Pemikiran Masyarakat Jepang Terhadap Gender Dan Homoseksualitas. Melalui Semangat Modernisasi, Isolasionisme Yang Telah Dilakukan Bangsa Jepang Selama Hampir Dua Abad Pada Periode Edo Akhirnya Runtuh Dan Membawa Banyak Perubahan Dalam Aspek Sosial, Politik, Dan Budaya. Yang Mana Perubahan-Perubahan Tersebut Juga Pada Akhirnya Memengaruhi Eksistensi Identitas Wakashu Sebagai Gender Ketiga Di Jepang Saat Itu
|
Kembali
|
