MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Respon Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Terhadap Kebijakan Renewable Energy Directive Uni Eropa Tahun 2019-2022
|
Subjek | : |
Crude Palm Oil, Renewable Energy Directive, Kelompok Industri, Indonesia, Respon
|
Pengarang | : |
Aqbil Faza Dyarsa , F1F019060
|
Pembimbing | : |
Renny Miryanti, Muhammad Yamin,
|
Prodi | : |
HUBUNGAN INTERNASIONAL
|
Tahun | : |
2023
|
Call Number | : |
HI.443/2023 FAZ r
|
Perpustakaan | : |
FISIP
|
Letak | : |
1 eksemplar di FISIP
|
|
Abstrak :
Uni Eropa Merupakan Salah Satu Importir Minyak Sawit Terbesar Di Dunia, Yang Menjadikan Mereka Memiliki Suatu Rasa Keharusan Atas Apa Yang Dihasilkan Dari Proses Kegiatan Pembuatan Minyak Sawit Atau Pun Hasil Dari Pembuatan Minyak Sawit Yang Menyebabkan Perubahan Iklim Dan Pemanasan Global. Peningkatan Kesadaran Terhadap Dampak Perubahan Iklim Serta Akibat Yang Timbul Dari Perubahan Iklim Tersebut Melatar Belakangi Kebijakan Renewable Energy Directive Untuk Disusun. Banyak Negara Yang Terpengaruh Dengan Adanya Kebijakan Renewable Energy Directive Termasuk Indonesia, Karena Penekanan Dan Seleksi Minyak Sawit Membuat Harga Dan Nilai Ekspor Mengalami Penurunan Akibat Dari Kebijakan Uni Eropa Ini Yang Melarang Negara Anggota Uni Eropa Menggunakan Biofuel Kelapa Sawit Karena Dianggap Sebagai Sumber Penyumbang Terbesar Deforestasi Yang Membuat Negara-Negara Produsen Minyak Kelapa Sawit Menentang Kebijakan Ini Karena Dianggap Dapat Mengganggu Ekspor Kelapa Sawit Mereka. Tulisan Ini Akan Membahas Respon Yang Diberikan Kelompok Industri Sawit Indonesia Dengan Adanya Kebijakan Renewable Energy Directive Uni Eropa Dari Tahun 2019-2022. Tulisan Ini Bersifat Deskriptif Dengan Menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. Hasil Dari Tulisan Ini Menunjukkan Bahwa Bagaimana Kelompok Industri Sawit Indonesia Melakukan Sejumlah Upaya Dan Respon Kepada Pemerintahan Uni Eropa Dengan Adanya Kebijakan Renewable Energy Directive.
|
Kembali
|