MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
CERAI GUGAT KARENA PERSELISIHAN AKIBAT ADANYA PEMAKSAAN HUBUNGAN SEKSUAL (Tinjauan Yuridis Putusan Pengadilan Agama Nomor: 5945/Pdt.G/2020/PA.Tgrs)
|
Subjek | : |
Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan
|
Pengarang | : |
FARAH FADHLINA
|
Pembimbing | : |
Haedah Faradz
Noor Asyik
|
Prodi | : |
ILMU HUKUM
|
Tahun | : |
2023
|
Call Number | : |
346.01 FAD c
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Hukum
|
Letak | : |
1 eksemplar di Koleksi Referensi
|
|
Abstrak :
Salah satu akibat dari perceraian adalah perselisihan yang diatur dalam Pasal 39
ayat 2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 19 huruf d dan f Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf d dan f Kompilasi Hukum Islam.
Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana dasar pertimbangan hukum
hakim dalam mengabulkan cerai gugat karena perselisahan akibat adanya pemaksaan
hubungan seksual serta bagaimana akibat hukum cerai talak karena perselisahan akibat
adanya pemaksaan hubungan seksual terhadap putusan No: 5945/Pdt.G/2020/PA.Tgrs.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi
penelitian preskriptif analisis. Menggunakan sumber data sekunder yang kemudian
dianalisis secara normatif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelian, bahwa Hakim dalam mengabulkan Cerai Gugat
Karena Perselisihan Akibat Adanya Pemaksaan Hubungan Seksual menjatuhkan talak
satu ba'in sughra karena telah terpenuhinya unsur-unsur alasan perceraian berdasarkan
Pasal 39 ayat (2) huruf d dan f Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan jo Pasal 19 huruf d dan f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo
Pasal 116 huruf d dan f Kompilasi Hukum Islam. Akibat perceraian terhadap anak dan
terhadap harta benda tidak dibahas, namun anak ketiga Penggugat dengan Teruggat
pemegang hak pemeliharaannya jatuh kepada ibunya sesuai dengan Pasal 105 huruf a
Kompilasi Hukum Islam.
Kata Kunci : Cerai, Cerai Gugat, Pemaksaan Hubungan Seksual.
|
Kembali
|