MENU
|
|
Jenis | : |
KKI
|
Judul | : |
Proporsi larva Brevipalpus phoenicis pasca augmentasi inundatif Amblyseius deleoni pada beberapa klon teh di PTPN IX Semugih Kabupaten Pemalang
|
Subjek | : |
Ticks
|
Pengarang | : |
MUSLIMAWATI, Umi
|
Pembimbing | : |
PRATIKNYO, Hery ;
BUDIANTO, Bambang Heru
|
Prodi | : |
BIOLOGI
|
Tahun | : |
2015
|
Call Number | : |
595.42 MUS p
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Biologi
|
Letak | : |
Maaf, 1 eksemplar hilang
|
|
Abstrak :
RINGKASAN
Larva tungau hamaB. phoenicis merupakan stadium yang paling banyak merusak tanaman teh, karena memiliki durasi hidup lebih lama dibandingkan stadia telur dan imago. Dengan melihat proporsi larva, yaitu rasio kelimpahan larva terhadap total kelimpahan dari telur, larva dan imago dapat diprediksi perkembangan populasi hamaB. phoenicis. Guna mencegah perkembangan populasi hama B. phoenicis diatas batas ambang ekonomi pada tanaman teh maka diperlukan pelepasan musuh alami yang telah dikembangbiakan di laboratorium dalam jumlah besar dengan teknik augmentasi inudatif. Adanya praktek augmentasi inundatif ini di PTPN IX kebun Semugih diperkirakan memberikan dampak terhadap proporsi larva tungau hamaB. phoenicis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek augmentasi inundatif A. deleoni terhadap proporsi larva B. phoenicis dan mengetahui klon apa yang paling rentan terhadap serangan tungau hama B. phoenicis. Materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu tungau predator A. deleoni yang didapat dari hasil pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan yang dicobakan yaitu P1 sebagai acuan dengan rasio perbandingan predator : mangsa 1:3, P2 sebagai perlakuan tinggi dengan rasio perbandingan predator : mangsa <1:3, dan P3 sebagai perlakuan rendah dengan rasio perbandingan predator : mangsa >1:3dengan 3 kali ulangan , sekaligus sebagai blok yaitu Klon TRI 2024, Klon Gambung, dan Klon TRI 2025. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) dan dilanjutkan dengan uji Duncan dengantingkat kesalahan 10% dan 20%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya interaksi yang nyata antara klon dengan kepadatan B. phoenicis. Kesimpulan yang dapat disampaikan bahwa augmentasi inundatif yang dilakukan pada berbagai klon di PTPN IX Semugih Pemalang mampu menurunkan proporsi larva B. phoenicis. Klon teh yang paling rentan terhadap serangan tungau hama B. phoenicis adalah TRI 2025.
Kata Kunci : Proporsi larva, augmentasi inundatif, klon
|
Kembali
|