MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Proses Pengolahan
Teh Hijau pada PT Perkebunan Tambi Unit Perkebunan Tanjungsari,
Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah
|
Subjek | : |
|
Pengarang | : |
VIDELIA, Rachel Elga
|
Pembimbing | : |
Djeimy Kusnaman
|
Prodi | : |
AGRIBISNIS D3
|
Tahun | : |
2020
|
Call Number | : |
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
Maaf, 1 eksemplar sedang dalam perbaikan
|
|
Abstrak :
Teh merupakan salah satu minuman populer yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia karena memiliki rasa dan aroma khas.
Teh juga dipercaya dapat dijadikan sebagai obat dan bahan dasar produk kecantikan.
Salah satu kandungan senyawa kimia dalam teh yang memiliki banyak manfaat adalah
senyawa polifenol. Teh hijau merupakan salah satu jenis teh yang memiliki kandungan
senyawa polifenol yang paling tinggi dibandingkan dengan teh hitam atau teh oolong,
karena teh hijau diolah tanpa melalui proses fermentasi. Tujuan Praktik Kerja
Lapangan di PT Tambi Unit Perkebunan Tanjungsari adalah untuk mempelajari dan
ikut serta dalam proses pengolahan teh, khususnya teh hijau, mengetahui analisis
finansial, dan mempelajari uji mutu produk teh hijau.
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan pada PT Perkebunan Tambi Unit
Perkebunan Tanjungsari, Desa Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah selama
30 hari yaitu pada tanggal 24 Februari 2020 hingga 24 Maret 2020. Materi yang dikaji
adalah mengenai proses pengolahan daun teh menjadi produk teh hijau, mengetahui
analisis finansial pada proses pengolahan teh hijau, dan mempelajari uji mutu pada
produk akhir yaitu teh hijau kering. Metode yang digunakan adalah metode observasi
partisipatif serta pengumpulan data primer dan sekunder.
Proses pengolahan teh hijau meliputi tahap penerimaan bahan baku, penghamparan
pada bak penampung, pelayuan, pendinginan, penggulungan, pengeringan tahap
awal, pengeringan tahap kedua, pengeringan tahap akhir, blending tea, pengemasan,
dan penyimpanan. Usaha produksi teh hijau pada Unit Perkebunan Tanjungsari layak
dengan R/C Ratio sebesar 2,66. Total biaya produksi sebesar Rp 515.291.535,70,
penerimaan sebesar Rp 1.374.460.000, sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp
859.168.464,30. BEP penerimaan sebesar Rp 387.408.388,9 dan BEP produk
sebanyak 19.379,3 Kg
|
Kembali
|