MENU
|
|
Jenis | : |
KKM
|
Judul | : |
Potensi formula padat anorganik biopestisida berbasis Pseudomonas flueroscens P60 untuk mengendalikan penyakit rebah semai pada tanaman mentimun
|
Subjek | : |
Pengedalian hayati ; pesticida,Plant protection preparations, Bactericidis, cucumber
|
Pengarang | : |
GUNAWAN, Sapto
|
Pembimbing | : |
1. Ruth Feti Rahayuniati, S.P., M.P.,
2. Ir. Darini Sri Utami, M.P
|
Prodi | : |
ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
|
Tahun | : |
2010
|
Call Number | : |
632.953 GUN p
|
Perpustakaan | : |
Fakultas Pertanian
|
Letak | : |
1 eksemplar di Skripsi
|
|
Abstrak :
Penyakit rebah semai pada tanaman mentimun disebabkan oleh jamur Pythium sp. Pengendalian dengan agensia kimia sintesis belum mampu mengatasi masalah, sehingga pemanfaatan agensia hayati yang mampu mengimbas ketahanan tanaman merupakan salah pilihan pengendalian Pythium sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) bahan atau formula padat anorganik yang paling baik untuk penyimpanan dan perkembangan P. fluorescens P60, 2) pengaruh pemberian macam bahan formula padat anorganik P. fluorescens P60 dalam mengendalikan penyakit rebah semai, 3) pengaruh pemberian macam bahan formula padat anorganik P. fluorescens P60 terhadap komponen pertumbuhan.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Rumah Kasa, Fakultas Pertanian UNSOED pada bulan Mei 2010 sampai September 2010. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap pengujian in vitro dan in planta.Perlakuan in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan faktor pertama yaitu formula dan faktor kedua yaitu umur simpan dengan enam perlakuan dan empat ulangan. perlakuan terdiri dari formula pelet talk, formula pelet kaolin, formula pelet vermikulit, fomula pelet alginate, formula pelet gum arab, formula pelet xanthan gum. Pengujian in planta menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicoba yaitu kontrol tanpa P. fluorescens P60, kontrol menggunakan fungisida, formula pelet talk, formula pelet kaolin, formula pelet vermikulit, fomula pelet alginate, formula pelet gum arab ,dan formula pelet xanthan gum. Semua perlakuan menggunakan Pythium sp. Variabel yang diamati yaitu jumlah kepadatan populasi P. fluorescens P60 (in vitro). Masa inkubasi, kejadian penyakit, kepadatan akhir Pythium sp., kepadatan akhir P. fluorescens P60, panjang akar, berat basah tanaman, berat kering tanaman, selisih tinggi tanaman (in planta).
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara in vitro formula padat yang paling baik untuk penyimpanan yaitu formula pelet talk dengan komposisi CMC + talk dengan perbandingan 1:100 pada lama simpan 1 bulan yang mampu meningkatkan kepadatan P. fluorescens P60 sebesar 1,32%. Secara in planta formula padat anorganik P. fluorescens P60 mampu menurunkan kejadian penyakit rebah semai sebesar 53,48%, menurunkan populasi Pythium sp. Sebesar 75,42%, meningkatkan kpadatan akhir P. fluorescens P60 sebesar 86,31%, meningkatkan tinggi tanaman sebesar 66,44%, meningkatkan berat kering tanaman sebesar 52,28%, meningkatkan berat basah tanaman sebesar 34,8% dan meningkatkan panjang akar sebesar 33,45%.
x
|
Kembali
|