Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Happy New Year 2022


MENU
Jenis : KKM
Judul : Potensi formula cair pseudomonas flourescens P60 berbahan pembawa kaldu hewan untuk menekan ralstonia solanacearum E. F. Smith (yabuuchi et al.) pada tanaman tomat
Subjek : Diseases and pests : Tomat
Pengarang : JAPSAH, Itmamul Wakhid
Pembimbing : 1. Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D., 2. Ir. Muljo Wachjadi, M.P.
Prodi : ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Tahun : 2011
Call Number : 632.953 JAP p
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Salah satu penyakit penting pada tanaman tomat adalah penyakit layu bakteri, yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum E. F. Smith (Yabuuchi et al.). Salah satu upaya pengendalian yang dapat dilakukan adalah
dengan menggunakan agensia hayati bakteri Pseudomonas fluorescens P60. Produk agensia hayati diharapkan mudah diterapkan dan disimpan, serta dapat menghemat pengeluaran atau biaya. Oleh sebab itu, pemformulaan agensia hayati yang baik merupakan jalan keluar dan perlu dilakukan. Salah satu medium pembawa yang dapat digunakan untuk pemformulaan P. fluorescens P60 adalah kaldu hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis medium pembawa terbaik untuk formula cair P. fluorescens P60 dan mengetahui pengaruh P. fluorescens P60 setelah diformula terhadap R. solanacearum pada tanaman tomat.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Perlindungan Tanaman dan rumah kasa Fakultas Pertanian UNSOED sejak bulan Juni sampai September 2010. Penelitian dilakukan melalui dua tahap. Tahap 1 pengujian in vitro dengan
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial, faktor pertama adalah jenis formula: kaldu keong mas, kaldu tikus, kaldu ayam broiler, kaldu ayam kampung, kaldu ikan lele, kaldu tulang sapi; dan faktor kedua adalah lama simpan formula, yaitu 3, 30, 60 dan 90 hari. Tahap 2 pengujian in planta menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan jumlah kombinasi perlakuan ada 12, kontrol sebanyak 4 perlakuan, dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 48 unit percobaan. Variabel yang diamati meliputi kepadatan populasi P. fluorescens P60 setelah disimpan 3, 30, 60, dan 90 hari, masa inkubasi, kejadian penyakit, panjang akar, selisih tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar dan bobot kering tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kaldu hewan yang paling baik untuk penyimpanan dan perkembangan P. fluorescens P60 pada umur simpan 30, 60, dan 90 hari yaitu kaldu ayam broiler, kaldu tulang sapi, dan kaldu tikus, yang mampu meningkatkan kepadatan P. fluorescens P60 sebesar 740,1, 30,6 dan 38,3%. Kaldu tikus + P. fluorescens P60 merupakan formula terbaik dalam mengendalikan penyakit layu bakteri R. solanacearum pada tanaman tomat apabila diaplikasikan secara siram. Aplikasi dengan cara tersebut dapat menunda masa inkubasi sampai lebih dari 35 hsi, dan menekan kejadian penyakit layu bakteri sampai 0%. Formula cair kaldu hewan P. fluorescens P60 cenderung mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat, antara lain panjang akar,
selisih tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman masing-masing 13,51, 17,39, 5,47, 25,12, dan 5,71%.
Kembali