Selamat Datang Di OPAC Perpustakaan Unsoed

Happy New Year 2022


MENU
Jenis : KKM
Judul : Aplikasi metabolit sekunder dua isolate Trichoderma harzianum terhadap penyakit antraknosa pada manga lepas panen
Subjek : Pengendalian penyakit : Buah mangga, Penyakit antraknosa, Trichoderma harzianum
Pengarang : WAHYUDI, Dhika Rachman
Pembimbing : 1. Loekas Soesanto 2. Etik Wukir Tini
Prodi : AGROTEKNOLOGI
Tahun : 2019
Call Number : 632.952 WAH a
Perpustakaan : Fakultas Pertanian
Letak : 1 eksemplar di Skripsi
Abstrak :
Mangga merupakan salah satu komoditas buah yang berperan penting di Indonesia. Salah satu penyakit yang berpengaruh dalam budidaya dan peningkatan produksi mangga adalah penyakit antraknosa, yang disebabkan oleh Colletrotichum gloeosporioides. Pemanfaatan metabolit sekunder dari Trichoderma harzianum merupakan salah satu cara pengendalian yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keefektifan dan pengaruh metabolit sekunder dua isolat T. harzianum yaitu isolat jahe dan bawang merah secara tunggal maupun gabungannya, dalam menekan penyakit antraknosa pada buah mangga lepas panen. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, mulai Februari 2018 sampai Maret 2018. Penelitian menggunakan uji in vitro dengan Rancangan Acak Lengkap dan uji in vivo dengan Rancangan Acak lengkap masing-masing 6 ulangan dan 4 perlakuan, terdiri kontrol, metabolit sekunder T. harzianum isolat jahe, metabolit sekunder T. harzianum isolat bawang merah, gabungan metabolit sekunder T. harzianum isolat jahe dan bawang merah. Variabel pengamatan meliputi masa inkubasi, luas serangan, intensitas penyakit, kekerasan buah, kadar gula, warna, rasa, aroma, tekstur, dan kesukaan buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metabolit sekunder T. harzianum isolat bawang merah, jahe dan gabungannya mampu menekan pertumbuhan patogen in vitro masing-masing sebesar 21,48, 20.68, dan 20,77 %, luas serangan masing-masing sebesar 85,56, 85,67, dan 89,56 %, serta intensitas penyakit masing-masing sebesar 36,11, 34,72, dan 26,38%. Perlakuan metabolit sekunder T. harzianum isolat gabungan memiliki tingkat penurunan kekerasan paling rendah yaitu sebesar 79%. Perlakuan metabolit sekunder T. harzianum isolat bawang merah menunjukkan penurunan kadar gula tertinggi sebesar 12.99 %. Perlakuan metabolit sekunder T. harzianum berpengaruh positif terhadap rasa, aroma dan kesukaan, tetapi tidak berpengaruh terhadap warna dan tekstur buah. Namun demikian, metabolit sekunder T. harzianum isolat jahe dan bawang merah secara tunggal lebih baik dibandingkan dengan gabungan
Kembali